Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya, dua jet tempur Amerika Serikat terbang menuju Laut Hitam sejak pemerintah AS meningkatkan dukungan militer untuk NATO yang mengaku mereka menghadapi agresi dari Rusia.
Pada 2014, Presiden Barack Obama berjanji memperkuat pertahanan NATO di wilayah timur, usai pencaplokan Crimea oleh Rusia dan dukungan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.
Pada Senin (25/4), terlihat sebuah pesawat pembawa bahan bakar AS, KS-135, terbang bersama dengan dua jet tempur Raptor F-22 dari Inggris menuju pangkalan udara Mihail Kogalniceanu di kawasan Laut Hitam, Romania.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di sini hari ini untuk menunjukkan kemampuan kami untuk menerbangkan F-22 di mana saja yang diperlukan untuk NATO atau di Eropa," kata komandan Skuadron Daniel Lehoski.
"Kami ingin benar-benar menerbangkan pesawat dan kereta dengan sekutu NATO kami," katanya kepada Reuters.
Jet tempur tipe F-22 hampir mustahil untuk dideteksi oleh radar dan sangat mutakhir sehingga Kongres AS melarang Lockheed Martin menjual jet ini ke luar negeri.
AS juga telah mengerahkan 12 pesawat di pangkalan udara di Inggris timur.
"Penyebaran [jet F22] yang semakin meningkat pada 2016 memungkinkan pasukan AS menegaskan kehadiran mereka secara lebih luas di seluruh perbatasan timur," kata juru bicara Angkatan Udara AS, Mayor Sheryll Klinkel.
"Kami ingin dapat beroperasi di beberapa lokasi. Kami ingin musuh kami tidak dapat menebak ke mana kita akan pergi selanjutnya," ujarnya.
Barat tengah berusaha untuk meningkatkan hubungan pertahanan dengan sejumlah negara anggota NATO di timur Eropa, seperti Polandia, negara-negara Baltik dan Republik Ceko yang berpuluh tahun sempat berada di bawah kekuasaan Soviet.
Namun, langkah ini dilakukan AS tanpa memprovokasi Kremlin, sehingga tidak ada pengerahan sejumlah besar pasukan khusus tetap di kawasan itu.
Namun, ketegangan terus meningkat dan Rusia menilai NATO memicu situasi yang berbahaya.
(ama)