Empat Militan ISIS Terbunuh di Saudi Masuk Daftar DPO

bgs | CNN Indonesia
Minggu, 08 Mei 2016 03:03 WIB
Seorang petugas keamanan Arab Saudi terbunuh dalam baku tembak dengan dua militan ISIS yang juga tewas pada Kamis kemarin.
Empat militan ISIS yang tewas dalam penggerebegan oleh pasukan keamanan Arab Saudi di persembunyian dekat Mekkah pada Kamis teridentifikasi sebagai warga negara Saudi. (REUTERS/Ahmad Masood) .
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang militan ISIS yang tewas dalam sebuah penggerebegan oleh pasukan keamanan Arab Saudi di persembunyian dekat Mekkah pada Kamis teridentifikasi sebagai warga negara Saudi. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan keempat militan itu dikenal memiliki paham ekstrem dan terlibat dalam operasi teror.

Dalam peristiwa itu, seorang petugas keamanan Saudi tewas oleh dua militan ISIS di luar kantor polisi Maysan, selatan Taif, beberapa jam setelah pasukan keamanan melakukan penggerebekan di Wadi Noman dekat Mekkah.

Petugas keamanan Saudi yang tewas bernama Khalaf Al-Harithi. Sampai saat ini belum ada pihak bertanggung jawab atas kematian Al-Harithi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penggerebekan kemarin, empat militan tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Saudi dan dua lainnya tewas setelah meledakkan diri memakai bom ikat pinggang. Sebelum penggerebekan tersebut, petugas keamanan Saudi berhasil menangkap dua terduga militan di Jeddah.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan empat militan yang terbunuh masuk ke dalam daftar teroris yang dicari pemerintah. Salah satu militan paling dicari adalah Saeed Ayed Al-Do’air Al-Shahrani, 46, yang disebut Kementerian Dalam Negeri Saudi sebagai orang paling dicari pada Februari.

Seperti dilansir Arabnews, yang mengutip pernyataan Mayor Jenderal Mansour Al-Turki, jubir Kementerian Dalam Negeri Saudi, Al-Shahrani terlibat dalam pemboman di masjid yang digunakan oleh Pasukan Darurat Khusus Saudi di Asir pada Agustus tahun lalu, pemboman di Masjid Najran Al-Mash (Oktober), dan pembunuhan terhadap pensiunan petugas keamanan.

Militan yang terbunuh lainnya adalah Mubarak Abdullah Fahaq Al-Dosari, 25, yang namanya juga masuk ke dalam daftar pencarian orang dan telah menjadi buronan sejak September 2015, dan Mohammed Suleiman Al-Saqri Al-Enezi (46, yang juga masuk ke dalam daftar DPO oleh pemerintah Saudi.

Al-Enezi dicari dalam hubungannya dengan penembakan di dalam Masjid Al-Mustafa di Provinsi Al-Ahsa pada November tahun lalu, pemboman Masjid Dammam Al-Anoud (Mei 2015) dan pemboman Masjid Aqadeeh Ali bin Abi Talib di Provinsi Al-Qatif di bulan yang sama. Enezi merupakan ahli merakit bom. Militan keempat yang tewas adalah Adel Abdullah Ibrahim Al-Mejmai,27, yang pernah tertangkap pada September 2012 dalam kasus demonstrasi di Qassim yang meminta pembebasan beberapa tahanan.

Al-Mejmai dikaitkan dengan Yasser Al-Houdi yang terbunuh di Bisa pekan lalu. Al-Mejmai terbiasa menyamar sebagai perempuan dan selalu menyandang bom ikat pinggang. Jubir Kementerian Dalam Negeri mengatakan pasukan keamanan berhasil menyita pelbagai barang di persembunyian militan di Makkah.

Itu termasuk dua bom ikat pinggang, 15 alat peledak, empat buah senapan AK, dua pistol, amunisi, dan dua tas berisi bubuk alumunium dan potongan logam yang dipakai sebagai bagian dari alat peledak yang diimprovisasi.

Al-Turki mengatakan pihaknya bertekad melacak dan mengadili para penjahat. Dia memuji warga dan ekspatriat yang bekerja sama dengan pasukan keamanan untuk menangkap teroris di negara tersebut. Pasukan keamanan Saudi beberapa kali berhasil menggagalkan upaya teror yang ingin dilakukan teroris dan berhasil menangkap beberapa terduga teroris dalam dua bulan belakangan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER