Jakarta, CNN Indonesia -- Rodrigo Duterte sudah dipastikan memenangkan pemilu Filipina untuk menggantikan Benigno Aquino menjabat presiden negara itu. Duterte mendapatkan suara terbanyak dibanding capres lainnya, kendati pria 71 tahun ini terkenal kontroversial, terutama karena kata-katanya yang pedas dan seakan tidak dipikirkan dampaknya.
Duterte telah membuktikan kepemimpinannya saat menjadi walikota di Davao. Dia berhasil menurunkan angka kriminalitas dan kemiskinan dengan solusi-solusi yang cepat. Menjadi presiden, Duterte juga akan menerapkan hal yang sama, salah satunya tembak mati di tempat bagi para pelaku kejahatan.
Dikenal sebagai pribadi yang populis, Duterte menuai dukungan melalui kampanye yang dipenuhi kata makian, cabul, bahkan ancaman pembunuhan. Itulah sebabnya Duterte mendapat julukan "Punisher" atau "Dirty Harry"-nya Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah lima kutipan Duterte yang membuat telinga panas, seperti yang dikutip dari media Filipina
The Inquirer:
Lelucon Perkosaan"Mereka memperkosa seluruh wanita. Lalu ada perwakilan dari Australia ini. Mereka mengeluarkannya, saya melihat wajahnya dan saya berpikir, 'Dasar anak pelacur. Sayang sekali. Mereka memperkosa dia, mereka berbaris. Saya marah dia diperkosa, tapi dia sangat cantik. Saya pikir, walikota seharusnya [yang memperkosa] lebih dulu'," ujar Duterte dalam kampanye April lalu, menyinggung soal kerusuhan penjara tahun 1989 di Davao City yang menewaskan wanita misionaris asal Australia. Wanita tersebut diperkosa dan tewas dalam upaya pembebasan aparat. Duterte saat itu menjabat walikota Davao City. Atas pernyataan tersebut, Duterte meminta maaf.
Memaki Paus"Kami butuh lima jam dari hotel menuju bandara. Saya tanya siapa yang datang. Mereka bilang paus. Saya ingin meneleponnya. 'Paus, dasar kau anak pelacur, pergilah. Jangan datang lagi'," kata Duterte dalam kampanye di Manila November lalu menceritakan pengalaman terjebak macet akibat kunjungan Paus ke Filipina pada Januari 2015. Duterte mengatakan akan menyambangi Vatikan jika terpilih presiden untuk meminta maaf dan berdoa.
Menggemukan ikan"Saya tidak ingin melakukan kejahatan, tapi jika diberi kesempatan, Tuhan menempatkan saya [sebagai presiden], awas saja. Seribu [jumlah penjahat terbunuh] akan menjadi 100 ribu. Mereka akan menggemukkan ikan di Manila Bay. Saya akan membuang mayat mereka di sana," kata Duterte dalam wawancara Juni 2015, menjabarkan rencananya memerangi kejahatan dengan membunuh pelaku tindak kriminal. Atas rencana ini, Presiden Benigno Aquino mengatakan Duterte akan menjadi seorang diktator.
Lupakan HAM"Lupakan hukum tentang hak asasi manusia. Jika saya berhasil ke istana presiden, saya akan lakukan apa yang saya lakukan saat jadi walikota. Kalian para pengedar narkoba, preman dan berandalan, sebaiknya hati-hati. Karena sebagai walikota, saya akan membunuhmu," kata Duterte dalam kampanye terakhir Sabtu pekan lalu, mengabaikan HAM.
Soal viagra dan kejantanan"Saya pisah dengan istri saya. Saya tidak impoten. Apa yang harus saya lakukan? Membiarkannya menggantung selamanya? Jadi ketika saya pakai viagra, dia berdiri," kata Duterte dalam pidatonya di sebuah organisasi bisnis Filipina pada April lalu, mengomentari pengakuannya bahwa dia adalah seorang pria mata keranjang.
(den)