Menang Pemilu, Duterte Akan Rombak Pemerintahan Filipina

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 11:14 WIB
Rodrigo Duterte yang diperkirakan memenangi pemilihan umum presiden Filipina, mengumumkan rencana untuk merombak sistem pemerintahan yang dinilai korup.
Rodrigo Duterte yang diperkirakan memenangi pemilihan umum presiden Filipina, mengumumkan rencana untuk merombak sistem pemerintahan yang dinilai korup. (Reuters/Keith Bacongco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rodrigo Duterte yang sudah dipastikan memenangi pemilihan umum presiden Filipina, mengumumkan rencana untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap sistem pemerintahan yang terpusat. Rencana Duterte ini diperkirakan akan memberikan kekuasaan lebih kepada pemerintahan daerah.

Kemenangan Duterte dalam pemilu yang diselenggarakan pada Senin (9/5) memang belum dikonfirmasi, namun perhitungan 90 persen suara yang masuk dari 54 juta suara menunjukkan Duterte unggul jauh dari para rivalnya.

Menjelang siang hari pada Selasa (10/5), perhitungan suara yang bergulir menunjukkan Duterte meraup 14,9 juta suara, yakni hampir 39 persen dari keseluruhan suara. Ia unggul sekitar 6 juta suara dari pesaing terberatnya, Manuel Roxas, yang hanya mendapatkan 8,9 juta suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Duterte, Peter Lavina, menyatakan pada konferensi pers di wilayah selatan kota Davao bahwa presiden yang baru akan mencari konsensus nasional untuk merevisi konstitusi, guna beralih dari sistem pemerintahan ala Amerika Serikat menjadi model parlementer dan federal.

Rencana untuk memecah kekuasaan terpusat Manila sejalan dengan misi Duterte yang untuk merombak pemerintahan Filipina yang selama ini menurutnya
mementingkan diri sendiri dan korup.

Lavina juga menyatakan bahwa Duterte juga berupaya mencari kesepakatan damai dengan kelompok pemberontak di wilayah selatan, yang selama ini dicoba diredam oleh pemerintah.

Dalam kampanyenya, Duterte, 71, kerap meluncurkan komentar kontroversial, sehingga sering kali disamakan dengan bakal capres Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Duterte menyoroti kegagalan pemerintahan Filipina dalam pengentasan kemiskinan dan penyetaraan kaum kaya dan miskin, meskipun Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang membaik selama beberapa tahun terakhir.

Duterte juga berulang kali bersumpah akan membunuh puluhan ribu pelaku kriminal. Ia juga mengancam pemberlakuan kebijakan kekuasaan satu orang jika anggota parlemen tak mematuhinya serta berjanji merangkul pemberontak komunis.

Duterte juga kerap mengumbar kelakar mengenai kehidupan seksualnya dengan mengatakan bahwa ia tak dapat hidup tanpa Viagra.

Namun, Duterte berjanji kepada para pemilihnya bahwa wanita-wanita simpanannya tak memakan banyak biaya karena ia akan menempatkan mereka di rumah kos murah dan membawanya ke hotel kelas bawah untuk berhubungan seks.

Pria berusia 71 tahun itu semakin membuat risih lingkaran diplomatik internasional ketika ia bercanda ingin jadi orang pertama yang memperkosa seorang misionaris Australia. Perempuan itu tewas dalam kerusuhan di penjara Filipina pada 1989. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER