Israel Tolak Konferensi Perdamaian yang Diinisiasi Perancis

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 11:12 WIB
PM Israel menentang inisiatif Perancis untuk menggelar konferensi internasional guna menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Israel dengan Palestina.
PM Israel menentang inisiatif Perancis untuk menggelar konferensi internasional guna menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Israel dengan Palestina. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menentang inisiatif Perancis untuk menggelar sebuah konferensi internasional guna menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Israel dengan Palestina.

Palestina menyambut baik usulan tersebut, namun Israel mengaku khawatir konferensi yang rencananya akan digelar oleh Perancis pada musim gugur mendatang akan menjadi upaya untuk mendikte sejumlah poin dalam kesepakatan damai.

Dalam pernyataan publik untuk kabinetnya setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, Netanyahu menyatakan, "Saya berkata kepadanya bahwa satu-satunya cara untuk memajukan perdamaian sejati antara kami dan Palestina adalah melalui negosiasi langsung antara kami dan mereka, tanpa prasyarat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan serupa diluncurkan Israel kepada pemerintah Perancis bulan lalu. Perancis berharap konferensi internasional akan menetapkan kerangka kerja untuk negosiasi damai, setelah upaya Amerika Serikat untuk menengahi kesepakatan dua negara mandek pada April 2014 lalu.

"Saya tahu bahwa Netanyahu tidak setuju (dengan usulan Perancis)," kata Ayrault kepada wartawan, usai bertemu dengan Netanyahu di Yerusalem dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki.

Ayrault menyatakan bahwa Perancis akan terus mengejar inisiatif tersebut, yang bertujuan agar Palestina dan Israel kembali berunding langsung, dengan bantuan intervensi internasional.

"Hal ini sangat jelas bagi kita, dan saya menyatakan hari ini, baik kepada sang perdana menteri maupun Presiden Abbas, bahwa kita tidak bisa menjadi penengah kedua pihak," katanya di bandara Ben-Gurion di Tel Aviv.

"Hanya mereka yang dapat melakukan negosiasi langsung untuk mencapai solusi. Tapi karena hal ini mandek, intervensi eksternal diperlukan untuk memberikan momentum baru," ujar Ayrault.

Pertemuan internasional dengan para menteri, sementara ini dijadwalkan digelar pada 30 Mei di Paris, dan rencananya akan dihadiri oleh perwakilan dari Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB, Liga Arab, Dewan Keamanan PBB dan sekitar 20 negara, tanpa partisipasi Israel atau Palestina.

Meski keberatan dengan inisiatif Perancis, Netanyahu menyatakan tidak akan memboikot inisiatif Perancis itu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER