Cameron: Putin dan ISIS Senang jika Inggris Keluar Uni Eropa

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 11:08 WIB
Di tengah perdebatan mengenai Brexit, David Cameron mengatakan bahwa jika negaranya keluar dari Uni Eropa, Vladimir Putin dan pemimpin ISIS akan senang.
Sebelumnya, Cameron mengatakan bahwa dengan menghadapi agresi Putin, sekarang bukan waktu yang tepat bagi Inggris untuk keluar dari UE. (Reuters/Ints Kalnins)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah perdebatan mengenai Brexit, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan bahwa jika negaranya keluar dari Uni Eropa, maka Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, akan senang.

"Pertanyaan yang akan muncul adalah siapa yang akan senang jika kita keluar? Putin mungkin senang. Saya menduga al-Baghdadi mungkin senang," ujar Cameron di hadapan para pebisnis yang hadir dalam World Economic Forum, Selasa (17/5), seperti dikutip CNN.

Pernyataan ini dilontarkan menjelang referendum yang akan dilakukan pada 23 Juni mendatang. Hingga kini, jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih condong untuk mempertahankan posisi Inggris di dalam UE. Namun, masih banyak juga warga yang belum menentukan pilihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cameron tak menjabarkan lebih lanjut maksud pernyataannya mengenai hubungan Brexit dengan Putin dan ISIS. Namun sebelumnya, Cameron mengatakan bahwa dengan menghadapi agresi Putin, sekarang bukan waktu yang tepat bagi Inggris untuk keluar dari UE.

Ia juga mengatakan bahwa keanggotaan Inggris dalam UE juga dapat memperkokoh blok 28 negara yang disebut-sebut sebagai pilar stabilitas usai era Perang Dunia II ini.

Selain itu, bagi sekutu terdekat mereka, keanggotaan dalam Uni Eropa menguatkan pengaruh Inggris.

Dalam lawatannya ke Inggris, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pun membujuk warga untuk tetap mempertahankan keanggotaannya di Uni Eropa.

Namun, penentang UE mengatakan bahwa keanggotaan itu membelenggu Inggris sehingga menjadi eksperimen gagal dari integrasi Eropa. Jika bebas dari belenggu itu, Inggris dapat menjadi negara makmur dan pedagang tunggal.

Wali Kota Inggris, Boris Johnson, mengatakan bahwa ia tidak mau didikte oleh orang Amerika mengenai keanggotaan di UE.

"Presiden Obama harus berhenti campur tangan. Ini adalah campur tangan yang tidak dikehendaki dari presiden Amerika yang paling anti-Inggris. Untungnya, ia akan segera lengser," katanya.  (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER