Jakarta, CNN Indonesia -- Uni Eropa sepakat untuk memulai perbincangan perdagangan bebas dengan Indonesia seiring dengan keinginan blok tersebut untuk meningkatkan hubungan ekonomi ke negara-negara Asia.
Perkembangan baik ini dicapai setelah Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, dan Komisi Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom, berbincang dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Brussels, Belgia, pada Rabu (20/4).
"Kami sudah menyepakati kemarin, diskusi persiapan untuk kesepakatan kerja sama ekonomi komprehensif dan itu merupakan kabar baik bagi Indonesia dan Uni Eropa," ujar Juncker, Kamis (21/4), seperti dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) ini sebenarnya sudah dirancang sejak 2011. Kesepakatan ini akan membebaskan perdagangan barang dan jasa serta membuka peluang investasi dan pasar pengadaan dengan Indonesia.
Dalam upaya untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN, UE telah menyepakati kerja sama perdagangan bebas dengan Singapura dan Vietnam. Guna mengimbangi Amerika Serikat yang mulai merambah ke Asia, UE juga membidik Indonesia.
Jokowi sendiri mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan bebas ini sejalan dengan kebijakan ekonomi Indonesia yang kini lebih terbuka dan kompetitif.
Indonesia banyak mengekspor produk agrikultur, bahan bakar, mineral, tekstil, dan barang setengah jadi ke negara-negara anggota UE.
Sementara itu, ekspor utama UE ke Indonesia adalah mesin teknologi tinggi, peralatan transportasi, barang manufaktur, bahan kimia, dan makanan yang sudah diproses.
Dalam pertemuan itu, dibahas pula rencana untuk segera menerapkan Lisensi Perdagangan, Pemerintahan dan Penegakan Hukum Kehutanan (FLEGT). Lisensi ini diharapkan dapat segera diberlakukan sebagai bentuk penghargaan bagi perdagangan kayu yang legal dan berkelanjutan.
Melalui pernyataan yang dilansir dalam
situs resmi mereka, UE memastikan bahwa kini aliansi tersebut dapat menjalankan prosedur penting agar lisensi FLEGT untuk Indonesia dapat segera dioperasikan.
"Ketika prosedur ini telah rampung, Komite Implementasi Gabungan dapat merekomendasikan tanggal lisensi FLEGT diberlakukan," tulis UE.
Ketika lisensi sudah diberlakukan, semua produk berbahan baku kayu dalam daftar Annex I dari VPA yang diimpor ke UE harus dilengkapi dengan FLEGT resmi. Unit Informasi Lisensi Indonesia akan memonitor lisensi ini dan membagi informasinya kepada pemangku kepentingan dan otoritas di UE.
"Petugas cukai di Indonesia akan memeriksa lisensi itu sebelum produk keluar dari negara. Petugas cukai UE akan menolak masuk segal produk dalam VPA yang tiba tanpa lisensi FLEGT resmi," tulis UE.
(ama)