Obama Cabut Sepenuhnya Embargo Senjata terhadap Vietnam

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2016 14:43 WIB
Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa Amerika Serikat sepenuhnya mencabut embargo penjualan senjata dan peralatan militer ke Vietnam.
Presiden AS, Barack Obama menyatakan bahwa pencabutan embargo merupakan wujud keinginan yang kuat untuk normalisasi hubungan antara AS dan Vietnam. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa Amerika Serikat sepenuhnya mencabut embargo penjualan senjata dan peralatan militer ke Vietnam yang telah diberlakukan selama beberapa dekade.

Dilaporkan CNN pada Senin (23/5), Obama menyatakan bahwa pencabutan embargo merupakan bagian dari kerja sama pertahanan yang lebih erat antara kedua negara.

Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang, Obama juga menampik bahwa pencabutan embargo terhadap Vietnam merupakan upaya AS untuk melawan kekuatan China yang mulai berkembang di kawasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, lanjut Obama, pencabutan embargo merupakan wujud keinginan yang kuat untuk normalisasi hubungan antara AS dan Vietnam.

Obama menyatakan bahwa pencabutan embargo akan "berdasarkan perbedaan ideologis antara kedua negara."

Obama juga mempertahankan keputusannya untuk mencabut embargo senjata meskipun Vietnam masih miliki sejumlah catatan buruk terkait penegakkan hak asasi manusia, termasuk memenjarakan pembangkang dan mandeknya reformasi politik. Menurut Obama, penjualan senjata ke negara itu akan dievaluasi secara "kasus per kasus".

Dalam sambutannya, Obama juga mengucapkan terima kasih kepada Vietnam atas bantuannya dalam menangani "warisan dari perang yang menyakitkan," mengacu kepada upaya untuk mencari veteran yang hilang, penghapusan ranjau darat dan pembersihan Agen Oranye.

Agen Oranye atau "Super Oranye" merupakan julukan yang diberikan untuk herbisida dan defolian yang digunakan oleh militer AS dalam peperangan herbisida selama Perang Vietnam. Dalam peperangan itu, sejumlah herbisida, termasuk Agen Oranye, digunakan untuk menghancurkan produksi bahan pangan dan pepohonan yang dapat dijadikan tempat persembunyian musuh.

Perang Vietnam berakhir pada April 1975 dengan jatuhnya Saigon, yang sekarang berubah nama menjadi Ho Chi Minh, setelah AS menarik pasukan tempurnya dan Vietnam Utara melancarkan serangan besar-besaran untuk menyatukan kembali tanah air mereka di bawah komunisme.

Simbol hubungan baru

Kedua pemimpin negara terlihat berjabat tangan di depan sebuah patung perunggu besar Pemimpin Komunis Vietnam Ho Chi Minh di dalam Istana Kepresidenan pada Senin.

"Kami datang ke sini sebagai simbol ikatan baru yang kami ciptakan selama beberapa dekade terakhir dan kemitraan komprehensif yang kami jalin selama masa kepresidenan saya," kata Obama.

[Gambas:Video CNN]

Obama akan melakukan kunjungan di Asia selama sepekan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan keamanan di kawasan dan diperkirakan akan menyambangi Ho Chi Minh City sebelum bertolak ke Jepang.

Hubungan diplomatik AS dengan Vietnam dibuka kembali pada 1995 di bawah kepemimpinan Presiden Bill Clinton. Pada 2000, Clinton menjadi presiden pertama yang mengunjungi Vietnam sejak personel sipil dan militer AS dievakuasi dari negara komunis itu 25 tahun sebelumnya.

Kunjungan Obama dinilai sebagai upaya strategis untuk menghalau pengaruh China yang kian kuat di kawasan. China dan Vietnam bersengketa wilayah di kawasan Laut China Selatan. Sementara, AS mendukung kebebasan navigasi di salah satu perairan tersibuk dunia, dengan nilai perdagangan yang melewatinya mencapai US$5 triliun per tahun.

Pada Senin, Obama dan Quang juga menyaksikan penandatanganan kontrak senilai US$11,3 miliar antara produsen pembuat pesawat asal AS, Boeing dan maskapai lokal, VietJet.

VietJet memesan sekitar 100 pesawat Boeing 737. Pemesanan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penerbangan komersil Vietnam. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER