Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS menggunakan berbagai metode untuk melakukan propaganda dan merekrut anggota dari seluruh dunia. Terbaru, menurut pejabat Amerika Serikat, ISIS menggunakan pesona anak kucing sebagai alat propaganda.
Asisten Jaksa Agung AS John Carlin mengatakan tentara ISIS gencar menyebarkan gambar-gambar militan tengah menggendong atau bermain dengan anak kucing. AS menyebut metode ini sebagai "jualan kucing."
Selain anak kucing, ISIS juga menggunakan selai cokelat Nutella. Menurut Carlin, ISIS coba menunjukkan bahwa mereka "lembut" dan kehidupan di daerah pendudukan ISIS sangat normal dan damai seperti wilayah lainnya di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Video perekrutan, contohnya, menunjukkan seorang pemuda, teroris karismatik, membagikan gula-gula kapas kepada anak-anak. Dan itulah citra kehidupan yang ingin diperlihatkan di kekhalifahan," kata Carlin, dikutip Telegraph, Rabu (25/5).
"Video lainnya, karena mereka tahu di internet anak kucing laku dijual, menampilkan teroris dengan anak kucing di tangan dan Ak47 di tangan lainnya. Itulah gambaran bagaimana mereka merekrut orang," lanjut Carlin.
Carlin tengah berada di Inggris untuk bertemu dengan pejabat keamanan di London, membicarakan soal melawan propaganda ISIS. Dia mengatakan, ISIS mengubah pola perang di Suriah dan Irak dan menggapai para pemuda di kamar-kamar melalui internet, lalu menyerukan mereka menyerang di negara sendiri.
Untuk melawan propaganda ISIS, AS telah meminta bantuan pada sutradara film Hollywood dan pakar periklanan. Mereka diminta membuat karya kontra-ISIS untuk menampilkan kebrutalan kelompok tersebut.
"Kami mengumpulkan para eksekutif Hollywood, Silicon Valley dan eksekutif periklanan Madison Avenue serta kelompok sipil untuk mengatasi ancaman ini," ujar Carlin.
(den)