Jakarta, CNN Indonesia -- Serangkaian penyadapan selama dua bulan membuahkan penangkapan jaringan ISIS sekaligus menggagalkan serangan teror di kota Verviers, Belgia, tahun lalu. Hal ini disampaikan dalam pengadilan para terduga teroris di Belgia pada Senin (9/5).
Seperti diberitakan
Reuters, pengadilan ini adalah yang pertama untuk mengadili para terduga teroris usai serangan di Brussels yang menewaskan 32 orang, Maret lalu.
Dalam pengadilan yang dijaga ketat di Brussels tersebut, sebanyak tujuh terduga teroris dihadirkan, salah satunya adalah Marouan El Bali, yang selamat dalam baku tembak pada Januari 2015 saat polisi menewaskan dua orang pria bersenjata yang diduga baru kembali setelah berperang bersama ISIS di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktik penyadapan polisi seperti disebutkan pengadilan berhasil menetapkan 16 terduga teroris, sembilan di antaranya masih buron. Hakim memaparkan bagaimana aparat menyadap telepon untuk mengantisipasi risiko serangan setelah lebih dari 300 warga Belgia diyakini ikut berperang di Suriah.
Dalam salah satu penyadapan telepon pada November 2014, seorang pria yang tidak dikenal berbicara dengan warga intaian polisi, dia mengatakan: "Saya mendapatkan semuanya."
Penyadapan dilakukan menyusul serangan teroris asal Perancis yang menewaskan empat orang di Museum Yahudi, Brussels, enam bulan sebelumnya. Penyadapan ini berujung pada penyerbuan di Verviers, sepekan setelah serangan di kantor majalah Charlie Hebdo dan toko swalayan Yahudi di Paris.
Hakim mengatakan, penyidik juga menyadap pesan-pesan terenskripsi, beberapa datang dari Turki dan Yunani, kepada para anggota ISIS di jaringan Belgia, di antaranya dua orang yang bernama julukan "Fatty" dan "Big Lanky."
Di antara yang terpantau dalam penyadapan adalah Abdelhamid Abaaoud dari Brussels, yang diyakini adalah perencana serangan di Paris pada November tahun lalu, menewaskan 130 orang. Pria yang pernah berperang dengan ISIS di Suriah ini tewas terbunuh polisi Perancis, lima hari setelah serangan Paris.
Dalam penggerebekan polisi di Verviers, polisi menemukan senapan serbu, material pembuat bom dan beberapa seragam polisi Belgia. Dalam penggerebekan tahun lalu itu, Abaaoud berhasil lolos dan mengaku di jejaring sosial berhasil kembali ke Suriah.
El Bali ditemukan di salah satu rumah lokasi penggerebekan. Dia mengaku tidak bersalah dan pengacaranya mengatakan bahwa El Bali ada di rumah itu karena mengunjungi kawan masa kecilnya.
Pengadilan Brussels menyebut El Bali sebagai salah satu pemimpin jaringan ISIS di Belgia. Dia didakwa atas percobaan pembunuhan, pembuatan bahan peledak dan perencanaan serangan ke sebuah bangunan. Pengadilan atas dirinya diperkirakan memakan waktu hingga beberapa pekan ke depan.
(den)