Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wartawan Washington Post yang menghabiskan 545 hari di penjara Iran mengenang bagaimana mendiang Muhammad Ali telah menyelamatkan nyawanya.
Jason Rezaian adalah wartawan keturunan Amerika-Iran yang dipenjara pada 2014 atas tuduhan spionase. Upaya pemerintah AS membebaskan Rezaian kala itu dibantu oleh Muhammad Ali melalui sebuah pernyataannya.
Pada Maret 2015, Ali menuliskan pernyataan yang potongannya berbunyi: "Saya meminta maaf tidak bisa secara fisik hadir untuk mendukungmu, tapi saya berdoa semoga pernyataan saya membantu upaya pembebasan Jason rezaian. Insya Allah. Harapan saya pemerintah dan pengadilan Iran akan menghentikan penahanan terhadap jurnalis Jason Rezaian."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rezaian dalam wawancara dengan CNN, Sabtu (4/6), sehari setelah Muhammad Ali wafat, mengaku bergetar saat mendengar kalimat itu lagi. Pernyataan Ali telah membuat semangatnya kembali bangkit.
"Itu sangat berarti bagi saya. Saya tidak bisa berkata-kata," kata dia.
Menurut Rezaian, semenjak permohonan Ali disampaikan, perilaku Iran terhadap dirinya melunak. Para penjaga yang sebelumnya gahar mulai melembut.
"Mereka mulai memperlakukan saya dengan baik. Saya kira mereka mulai ragu atas tuduhan terhadap saya," kata Rezaian.
Hal ini bisa dimaklumi. Menurut Rezaian, Ali yang menjadi mualaf pada 1964 adalah sosok yang dikagumi di Iran. Pernyataan Ali tersebut langsung ramai dibicarakan di media Iran, beberapa menuding Amerika Serikat menggunakan Ali untuk memengaruhi publik.
"Dia adalah juara bagi semua orang, seperti di Amerika dan seluruh dunia," kata Rezaian.
Dia dibebaskan pada Januari lalu sebagai bagian dari pertukaran tawanan antara Iran dan AS.
(den)