Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Muhammad Ali. Menurut Trump, Ali adalah seorang pria yang "luar biasa", "sangat dermawan," dan "penyair yang hebat."
"Dia adalah dua orang. Di ring tinju, dia sangat ditakuti, dan di luar ring, dia adalah salah satu pria terbaik yang kau pernah temui," kata Trump, Sabtu (4/6), dikutip dari The New York Times.
Muhammad Ali meninggal dunia di usia 74 tahun pada Jumat malam waktu Amerika Serikat setelah sepekan dirawat di rumah sakit akibat gangguan pernafasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump tidak sembarangan memuji Ali. Kedua pria ini memang telah bersahabat sejak tahun 1980-an. Ali bahkan menghadiri pernikahan Trump dengan Melania Knauss di Florida pada tahun 2005. Trump juga sering hadir dalam berbagai acara amal Ali.
Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik ini mengatakan ketertarikannya pada dunia tinju bermula usai menyaksikan pertandingan antara Ali dan Joe Frazier pada Maret 1971. Beberapa kali Trump tercatat menyinggung soal pertandingan tersebut, termasuk dalam wawancara pada Sabtu.
"Itu adalah ajang olah raga paling menakjubkan yang pernah saya lihat," kata Trump mengenang 15 ronde yang membuat para penonton "terkena serangan jantung". Dalam pertandingan itu, Ali kalah dari Frazier.
Sebagai pengusaha real estate dan kasino, Trump beberapa kali pernah mengadakan pertandingan tinju dunia. Persahabatan kedua pria ini juga ditandai oleh pesta ulang tahun yang diadakan Trump untuk Ali pada tahun 1988. Tahun 1991, Trump bahkan rela meninggalkan negosiasi perceraiannya dengan Ivana Trump untuk berpidato pada makan malam pemberian anugerah untuk Ali di New Jersey.
Selama bertahun-tahun, Trump juga ikut membantu penggalangan dana amal yayasan Ali, salah satunya Muhammad Ali Parkinson Center. Pada tahun 2007, yayasan tersebut berhasil mendapatkan sumbangan hingga ratusan ribu dolar setelah mengadakan lelang makan siang siang dengan Trump.
Trump mengatakan bahwa Ali mengajarkannya tentang keberagaman. "Dia adalah contoh yang luar biasa soal kekuatan, kebaikan, kemampuan, dan atletis," kata Trump.
Namun akhir tahun lalu, hubungan Trump dan Ali merenggang. Ali mengeluarkan pernyataan yang mengecam penembakan oleh simpatisan ISIS di San Bernardino, sekaligus menyinggung gagasan Trump soal larangan Muslim masuk AS.
"Kita sebagai Muslim harus melawan orang-orang yang menggunakan Islam demi agenda pribadi mereka. Mereka telah membuat banyak orang enggan belajar soal Islam," ujar Ali dalam pernyataannya.
(den)