Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa pencegatan oleh jet tempur China terhadap pesawat militer Amerika Serikat kembali terjadi. Kali ini, AS mengatakan jet China melakukan intersepsi dengan manuver yang berbahaya.
Seperti diberitakan CNN yang mengutip beberapa pejabat pertahanan AS, peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/6) di wilayah udara internasional di atas Laut China Timur.
Jet tempur J-10 milik China mengintersepsi pesawat mata-mata RC-135 milik AS. Sumber CNN mengatakan, jet China tersebut memang berada di jarak 30 meter dari pesawat AS, namun J-10 melesat "dengan kecepatan tinggi saat mendekat" dan berada di ketinggian yang sama dengan RC-135.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manuver intersepsi ini dianggap tidak aman. Pejabat AS tidak tahu apakah pesawat mereka mengambil tindakan untuk menghindari jet China atau kapan J-10 akhirnya pergi.
Pejabat AS mengatakan RC-135 tengah dalam misi rutin di atas perairan tersebut. Belum diketahui apakah AS akan melancarkan protes atau tidak. Pemerintah China juga belum berkomentar.
Peristiwa ini terjadi selang sebulan setelah jet China mengintersepsi pesawat AS. Saat itu dua jet taktis J-11 China juga dianggap melakukan intersepsi yang "tidak aman" terhadap pesawat mata-mata EP-3 milik AS di atas udara internasional Laut China Selatan.
Dua jet J-11 China mencegat EP-3 AS dengan jarak yang sangat dekat, yaitu 15 meter. Menurut China, pencegatan dilakukan karena pesawat AS mendekat ke pulau Hainan yang masuk wilayah mereka, dan intersepsi telah dilakukan di jarak aman.
"Harus kami tekankan bahwa pesawat Amerika sering masuk perairan China untuk melakukan aktivitas mata-mata, yang merupakan ancaman serius bagi keamanan udara dan maritim China," kata Hong Lei, juru bicara Kementerian Luar Negeri China saat itu.
Hal ini dibantah AS sembari mengatakan akan menyelidiki peristiwa intersepsi bulan Mei untuk mencari tahu apakah ada pelanggaran terhadap kesepakatan soal interaksi militer dua negara .
(den)