Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menurunkan tim SWAT dari kepolisian untuk mengawasi jalannya ujian masuk universitas agar tidak terjadi kecurangan. Pekan ini, China memang tengah menggelar ujian bagi jutaan siswa lulusan SMA.
Diberitakan Reuters, selain mengawasi ujian, tim SWAT atau Tim Khusus Serangan Bersenjata bertugas membagikan kertas soal di Beijing. Tim SWAT adalah bagian dari keamanan khusus yang diturunkan, termasuk delapan orang polisi.
China juga menerapkan peraturan yang tegas dalam menindak calon mahasiswa yang mencontek. Pelakunya akan langsung masuk penjara jika tertangkap basah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ujian masuk universitas di China atau "gaokao" pekan ini adalah tradisi tahunan yang dimulai dari zaman kekaisaran. Ujian ini akan menentukan kampus dan jurusan para siswa yang lulus.
Gaokao dianggap sebagai mimpi buruk bagi siswa SMA di China. Pasalnya, masa depan mereka bisa jadi ditentukan oleh lulus atau tidaknya dalam ujian ini. Bagi siswa pedesaan, ujian yang berlangsung selama dua hari ini adalah kesempatan untuk memperbaiki nasib.
Hanya ada sedikit tempat yang tersedia di universitas bagi 9,4 juta peserta ujian. Tidak heran, siswa SMA di China harus belajar keras dan mengambil berbagai les demi lulus gaokao.
Tekanan dari keluarga dan belajar hingga sembilan jam sehari demi gaokao memicu bunuh diri beberapa siswa dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu sebuah sekolah di provinsi Hebei memasang teralis di setiap lantai demi mencegah para siswa bunuh diri jelang gaokao. Tidak heran, masa-masa ujian gaokao disebut "bulan kelam".
Kecurangan juga kerap terjadi dalam ujian ini. Aparat telah menemukan alat mencontek nirkabel dan menangkap sembilan orang menjual soal palsu. Puluhan orang tertangkap mencontek di berbagai kota.
(den)