Orlando, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas dalam teror penembakan di Pulse, kelab malam di Orlando, Florida, Amerika Serikat, bertambah menjadi 50 orang dari yang sebelumnya diketahui berjumlah 20 orang tewas.
Selain korban tewas yang bertambah, Kepala Polisi Orlando John Mina mengatakan jumlah korban luka-luka dalam peristiwa itu juga bertambah sedikitnya menjadi 53 orang dari sebelumnya 42 orang. "Serangan ini terorganisir dan sudah disiapkan," ujar Mina kepada wartawan Minggu (12/6), seperti dilansir CNN.com.
Kepolisian memastikan pelaku dalam melancarkan serangan dilengkapi dengan senjata jenis serbu dan pistol serta beberapa perlengkapan lainnya untuk penyerangan. “Pasukan polisi juga terlibat baku tembak dengan pelaku, kata Mina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat keamanan setempat juga memastikan bahwa dibutuhkan penyelidikan yang panjang dan mendalam mengingat banyaknya jatuh korban jiwa dalam serangan brutal yang mematikan itu.
Wali Kota Orlando Buddy Dyer menyatakan telah mengumumkan keadaan darurat di kotanya dan juga sudah meminta gubernur melakukan hal yang sama untuk jaminan keamanan yang lebih luas.
Menurut sumber kepolisian kepada CNN bahwa pelaku juga melengkapi dirinya dengan alat peledak yang diikatkan ke tubuhnya dan di dalam kendaraan. Namun seorang pejabat keamanan mengatakan tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
Aksi penembakan di kelab malam kaum gay itu dimulai sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Petugas terlibat dalam baku tembak di luar kelab. Namun, penembak kemudian berlari masuk ke dalam kelab malam. Penembak mulai menyandera. Pihak berwenang bergegas masuk dengan merusak pintu dan seketika melumpuhkan pelaku hingga tewas.