Turki Tangkap 13 Orang Terkait Serangan Bom Bandara

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Turki menahan 13 orang, termasuk tiga warga asing, yang diduga terkait dengan tiga serangan bom bunuh diri di bandara Ataturk, Istanbul dan menewaskan 42 orang.

Penahanan dilakukan pada Kamis (30/6), seiring dengan razia besar-besaran terhadap sel militan ISIS di 16 tempat di Istanbul, menurut sumber pemerintahan Turki kepada Reuters.

Pilihan Redaksi Serangan Bom Bandara Turki Serupa dengan Serangan Brussels Beberapa Jam Usai Bom di Bandara, Istanbul Kembali Normal AS Imbau Warganya di Turki untuk Pulang AS Larang Militer yang Dikirim ke Turki Membawa Keluarga

Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan penggerebekan juga dilakukan di kota pesisir Aegean dan Izmir. Pejabat Turki menargetkan militan ISIS dalam razia ini karena seluruh indikasi yang mereka temukan menunjukkan ISIS berada di balik serangan yang melukai 150 orang itu.

Menurut laporan Anadolu, polisi antiterorisme yang dipimpin oleh perwira pasukan khusus melakukan razia di berbagai lingkungan yang dihuni oleh warga Istanbul berpenghasilan rendah, termasuk kawasan Pendik, Basaksehir dan Sultanbeyli.

Razia di empat kabupaten di Izmir berujung pada penangkapan sembilan tersangka militan yang diduga melakukan kontak dengan anggota ISIS di Suriah.

Mereka diduga terkait dengan pendanaan, perekrutan dan pemberian bantuan logistik ke ISIS.

Menurut keterangan pihak berwenang, serangan bom terjadi ketika para pelaku tiba di bandara dengan taksi dan melepaskan tembakan di dekat pos keamanan di pintu masuk pada Selasa (28/6) sekitar pukul 21.50. Belum sempat polisi melumpuhkan mereka, para penyerang memasuki bandara dan melepaskan tembakan.

[Gambas:Video CNN]

Saksi mata menyatakan seorang penyerang melepaskan tembakan secara acak kepada siapa pun yang berada di depannya. Para penumpang pun panik dan berlarian mencari perlindungan.

Tak lama kemudian, tiga penyerang meledakkan diri dengan bom bunuh diri di sekitar gerbang kedatangan sebelum polisi sempat menghentikan aksi mereka.

Turki merupakan salah satu negara yang termasuk dalam koalisi militer pimpinan AS untuk menggempur ISIS di Suriah. Turki juga menampung sekitar 3 juta pengungsi Suriah sejak perang saudara berkecamuk di negara itu. (ama)