Serangan Paling Mematikan di Baghdad, Tak Ada Korban WNI

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2016 17:18 WIB
Kemlu mengonfirmasi bahwa tidak ada WNI menjadi korban dalam serangan bom di Bagdhad, Irak, yang merenggut lebih dari 160 jiwa pada Minggu (3/7).
Ilustrasi bom Irak (Reuters/Wissm al-Okili)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia menjadi korban dalam serangan bom di Bagdhad, Irak, yang merenggut lebih dari 160 jiwa pada Minggu (3/7).

"Hingga siaran pers ini dikeluarkan, informasi yang diterima dari Kedutaan Besar RI di Baghdad bahwa sejauh ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban," demikian kutipan pernyataan resmi Kemlu RI, Senin (4/7).

Merujuk pada data Kemlu, dari 750 WNI di Irak, 50 di antaranya berada di Baghdad. Pemerintah pun mengimbau agar semua WNI di Irak, terutama Baghdad, untuk selalu waspada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"WNI yang berada di Irak khususnya di Baghdad diimbau untuk menjaga keamanan pribadi, tetap waspada dan hati-hati, dan untuk sementara waktu menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat dijadikan target teror serta mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat," tulis Kemlu.

Bagi keluarga yang membutuhkan informasi lebih lanjut, KBRI Baghdad membuka layanan telepon melalui +9647806610920 / +9647506978194 atau Hotline Kementerian Luar Negeri di +6281290070026.

Melalui siaran pers tersebut, Kemlu juga menyampaikan kecaman terhadap serangan yang terjadi menjelang hari raya Idul Fitri ini.

Insiden itu disebut sebagai serangan paling mematikan sejak ISIS berhasil diusir dari kantong kekuatannya di Irak, Fallujah, oleh pasukan yang dibantu Amerika Serikat bulan lalu. Pengeboman itu juga disebut yang paling mematikan tahun ini.

Bom meledak di pusat kesibukan masyarakat, yakni area perbelanjaan Karrada. Menurut sumber kepolisian dan medis, masyarakat setempat tengah asyik menikmati puncak Ramadan dan berbelanja saat bom meledak.

Ledakan berasal dari truk pendingin yang diberi bom. Korban kebanyakan merupakan warga Muslim yang sedang makan di luar dan berbelanja menyambut Idul Fitri. ISIS lagi-lagi mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang disebut sebagai bom bunuh diri itu.

Karrada banyak dihuni masyarakat Muslim Syiah. ISIS sendiri mengklaim diri sebagai kelompok Sunni.

Proses penyelidikan masih terus dilakukan. Pemerintah Indonesia percaya bahwa aparat keamanan Irak mampu mengatasi tantangan keamanan ini dengan cepat dan tepat.

"Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan Irak dalam memerangi terorisme dan terus mendorong kerjasama internasional yang lebih erat dalam melawan terorisme yang kita hadapi bersama," tulis Kemlu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER