Jakarta, CNN Indonesia -- Turki mengajukan kerja sama dengan Rusia untuk menggempur ISIS di Suriah dan mengindikasikan bakal membuka Pangkalan Udara Incirlik bagi pasukan Moskow.
"Kami akan bekerja sama dengan semua yang ingin melawan ISIS. Kami sudah melakukan ini cukup lama dan kini kami membuka Pangkalan Udara Incirlik bagi mereka yang ingin bergabung dalam perlawanan aktif terhadap ISIS," ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dikutip
Reuters.
Menegaskan maksudnya, Cavusoglu kembali berkata, "Mengapa tidak bekerja sama dengan Rusia dalam hal ini? ISIS merupakan musuh kami bersama dan kami harus melawan musuh ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turki dan Rusia memang sepaham mengenai ancaman ISIS, tapi mereka berada di kubu berbeda dalam perang sipil Suriah.
Rusia melakukan serangan udara di Suriah atas permintaan dari sekutu dekatnya, Presiden Bashar al-Assad. Sementara itu, Turki merupakan salah satu musuh bebuyutan Assad.
Indikasi penawaran penggunaan Pangkalan Udara Incirlik pun menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, rekan-rekan Turki dalam penggempuran ISIS di Suriah, seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Arab Saudi, dan Qatar, juga bermarkas di Incirlik.
Selama ini, koalisi pimpinan AS tersebut menolak untuk bekerja sama dengan Rusia dalam menggempur ISIS di Suriah. Menurut koalisi tersebut, Rusia kerap kali menyerang kelompok pemberontak moderat yang didukung oleh AS.
(ama)