Jakarta, CNN Indonesia -- Warga China ramai-ramai melakukan boikot dan demonstrasi di depan gerai restoran cepat saji KFC. Mereka juga membanting dan menghancurkan iPhone. Tindakan ini disebut sebagai bentuk nasionalisme atas klaim China di Laut China Selatan.
Semenjak Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, menyatakan klaim China di laut sengketa ilegal, nasionalisme memang kian bergejolak di China. Warga China menunjukkan dukungan mereka dengan berbagai cara, namun media menyebutnya "tidak masuk akal" dan "merusak citra bangsa."
Sepekan setelah keputusan arbitrase keluar, muncul berbagai video dan gambar boikot restoran asal Amerika Serikat dari berbagai kota di China.
CNN, Kamis (21/7) memberitakan, ada 11 kota di China yang melancarkan boikot terhadap KFC per Senin lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya di Changsha, provinsi Hunan. Warga di kota ini berdemo di depan restoran KFC, sembari membawa poster bertuliskan: "Keluar dari China, KFC dan McDonald's".
Selasa lalu, polisi di Henan menahan tiga orang di luar restoran KFC karena dianggap mengganggu ketertiban. Selain KFC, produk AS lainnya menjadi sasaran kekesalan masyarakat China, yaitu iPhone.
[Gambas:Youtube]Beberapa warga China mengunggah video penghancuran ponsel pintar tersebut di sosial media. Gambar-gambar layar iPhone yang retak juga ramai dibagikan di China.
Selain produk-produk Amerika, yang jadi sasaran adalah hasil bumi Filipina, salah satunya mangga. "Kami hanya menjual mangga kering dalam negeri!....Selamatkan Laut China Selatan," tulis seorang pedagang buah yang dikutip situs berita
Taobao.
Sementara itu, muncul video menampilkan warga-warga China yang mengatakan "arbitrase Laut Selatan, siapa yang peduli?". Video itu dilihat oleh hampir 4,9 juta orang di sosial media China, Weibo.
[Gambas:Youtube]Sikap ini serupa dengan ketetapan pemerintah Beijing, yang menolak keputusan arbitrase atas pengajuan gugatan Filipina.
Langkah publik China ini menuai kritikan dari media pemerintah, yang mengatakan tindakan tersebut bukanlah nasionalisme karena mengganggu ketertiban umum.
"Pratiotisme yang efektif dan pragmatis hanyalah ada jika tindakan kita masuk akal, mengubah konsep patriotisme menjadi tindakan, berkontribusi bagi pembangunan nasional dengan memenuhi kewajiban," tulis kantor berita
Xinhua.
Tindakan boikot dan penghancuran iPhone itu juga dikecam oleh sebagian pengguna media sosial China.
"Saya warga China; saya kira pemboikot itu idiot dan saya memboikot mereka," ujar salah satu pengguna Weibo.
KFC dan Apple belum mengomentari aksi protes tersebut.
(stu)