Kelangkaan Hamburger Jadi Pertanda Krisis Ekonomi Venezuela

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2016 14:41 WIB
Gerai makanan cepat saji McDonald's menghentikan penjualan hamburger Big Mac karena kelangkaan bahan baku. Venezuela memang tengah diterpa krisis ekonomi.
Gerai makanan cepat saji McDonald's menghentikan penjualan hamburger Big Mac karena kelangkaan bahan baku. Venezuela memang tengah diterpa krisis ekonomi. (Thinkstock/Lilyana Vinogradova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelangkaan hamburger di gerai McDonald's menjadi salah satu pertanda kian dalamnya krisis ekonomi di Venezuela. Kini McDonald's menghentikan penjualan hamburger andalan mereka, Big Mac di negara itu.

Diberitakan CNN, Jumat (22/7), Arcos Dorados, perusahaan pemilik waralaba McDonald's di Venezuela mengatakan mereka tidak bisa mendapatkan bahan pembuat Big Mac.

Bahan tersebut adalah roti bagian tengah dari Big Mac, hamburger yang terdiri dari tiga lapis roti yang mengapit dua daging dan sayur mayur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada solusi untuk menghadirkan Big Mac kembali ke Venezuela. Sementara ini, masyarakat Venezuela harus puas dengan menu McD lainnya di negara itu, seperti burger Quarter Pounder dan burger keju bernama McNifica.

Ketiadaan Big Mac menjadi satu dari banyak dampak krisis ekonomi yang mendera Venezuela, menyebabkan kelangkaan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Hari Minggu lalu, rakyat Venezuela membanjiri Kolombia setelah perbatasan kedua negara dibuka sementara. Mereka langsung berbelanja barang-barang yang hilang di pasar Venezuela, dari sembako hingga tisu toilet.

Pemerintah Venezuela kesulitan mengimpor beberapa barang karena kekurangan uang. Kas Venezuela menyusut akibat kesalahan manajemen dana, pengeluaran yang tidak terkendali untuk program pengentasan kemiskinan pemerintah, serta kurangnya investasi di kilang minyak.

IMF memprediksi perekonomian Venezuela akan menyusut 10 persen tahun ini, lebih buruk dari perkiraan sebelumnya yaitu delapan persen. Diprediksi juga, inflasi di Venezuela akan meroket hingga 700 persen tahun ini.

Menurut bank sentral, cadangan luar negeri Venezuela tinggal US$11,9 miliar. Padahal dua tahun lalu negara ini memiliki harta di luar negeri hingga US$20 miliar. Tahun ini Venezuela harus mengapalkan emas ke Swiss untuk membayar utang.

Venezuela memiliki surat utang sebesar US$5 miliar yang akan jatuh tempo pembayaran antara Oktober dan November mendatang. Banyak pengamat keuangan memprediksi Venezuela akan mengalami gagal bayar atau default. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER