Suara Hati Jihadis Inggris, Mengaku Rindu Makan Donat

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 15:10 WIB
Memilih tinggal di Suriah, Jihadi Jack membenci orang tuanya yang non-Muslim namun mengaku rindu makan donat dan kebab.
Ilustrasi militan (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militan muda asal Inggris yang dijuluki Jihadi Jack mengungkapkan suara hatinya dalam wawancara dengan media baru-baru ini. Memilih tinggal di Suriah, Jack menyatakan membenci orang tuanya, dan mengaku rindu makan donat.

Jihadis yang bernama asli Jack Letts, 20, ini melarikan diri dari Oxford untuk "mencari kebenaran" di Suriah. Jack juga mengaku tidak menyesal pindah ke negara berkonflik itu dan tidak memiliki rencana untuk kembali ke Inggris.

Meski berada di Suriah, Letts menyatakan kepada media Inggris, Channel 4 News, bahwa ia tidak setuju dengan kelompok militan ISIS dan "saat ini" tidak bertempur untuk mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Inggris, orang tua Jack, John Letts dan Sally Lane, tengah menghadapi ancaman hukuman atas tuduhan mengirimkan uang sebesar 1.723 pound sterling kepada Jack setelah ia dituduh bergabung dengan ISIS. 

Hakim yang terlibat dalam sidang orang tua Jack bahkan menyatakan bahwa "kedua orang ini merupakan orang tua biasa yang berakhir dalam tahanan lantaran cinta mereka kepada sang anak."

Namun, perasaan sang anak kepada orang tuanya justru sebaliknya. Dalam pernyataan yang disebarkan secara daring, Jack Letts mengaku dia "membenci" orang tuanya "karena Allah" dan karena mereka bukan Muslim. Jack juga meminta mereka pindah agama.

"Mereka menolak agama yang benar, jadi saya menolak mereka. Saya benci orang kafir dan berlepas diri dari mereka. Matilah dalam kemarahanmu," kata Jack, dikutip dari The Telegraph.

"Saya datang ke sini mencari kebenaran, dan orang-orang yang penuh kebenaran, dan saya tidak menyesal saya datang ke sini," ujar Letts kepada Channel 4 via telepon. 

"Saya mencari orang yang benar, dan saya menemukan banyak di sini. Saya menemukan orang yang bertindak atas apa yang mereka pelajari dan ajari, dan mendapat banyak manfaat dari mereka, Alhamdulillah," kata Jack.

Ketika ditanya apakah ia militan ISIS, Jack menyatakan, "Tidak, dan saya tidak setuju dengan banyak hal yang mereka lakukan."

Dalam pernyataan terpisah dalam bahasa Arab, Jack menyatakan, "Saya menentang apa yang disebut Negara Islam, tapi itu tidak berarti saya bersama Anda, warga non-Muslim yang kotor." Jack menyebutnya pernyataan itu akan menjadi kata-kata terakhirnya jika ia terbunuh.

Ditanya apakah dia seorang teroris, Jack menyatakan, "Maksud Anda sesuai dengan definisi Pemerintah Inggris, bahwa siapapun [disebut teroris jika] menentang sistem non-Muslim dan hukum yang diciptakan oleh manusia, maka ya, dengan definisi semacam itu, saya bisa disebut seorang teroris."

Jack memperkirakan ia tidak akan diterima jika kembali ke Inggris. Namun, ia merindukan "hal-hal sepele," khususnya donat Krispy Kreme dan kebab.

Jack juga mengaku dia berhasil selamat dari serangan udara baru-baru ini dan menyatakan tidak takut mati. "Saya tidak khawatir. Semua orang akan mati pada waktunya. Termasuk karena serangan drone. Seorang Muslim memahami bahwa kematiannya ada di tangan Allah," ujarnya.

"Jadi jika mereka ingin mengebom saya, maka bom lah," katanya. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER