Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pengebom bunuh diri menewaskan setidaknya tujuh orang saat mereka meledakkan diri di pusat markas pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia pada Selasa (26/7).
Kepolisian mengatakan bahwa penyerang pertama meledakan bom mobil. Tak lama, penyerang kedua mencoba menerobos markas dengan berjalan kaki, tapi akhirnya ditembak petugas dan meledak di depan gerbang.
"Kami meyakini setidaknya tujuh orang dari perusahaan keamanan swasta tewas," ujar seorang petugas kepolisian, Ali Farah, seperti dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Farah, para petugas itu terkena ledakan di gerbang tersebut karena sedang mengawal personel Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masuk ke dalam markas.
Ledakan itu begitu kuat hingga memecahkan kaca di bandara dekat lokasi. Pecahan kaca pun menghujani para pengunjung bandara.
Pasukan Misi Uni Afrika untuk Somalia (AMISOM) mengecam pengeboman ini dan menyebut bahwa aksi ini merupakan "serangan tak berperikemanusiaan yang bertujuan mengganggu dan merusak kehidupan warga di Somalia."
Namun hingga kini, belum ada komentar dari pihak PBB.
Al-Shabaab, kelompok militan yang selama ini berupaya melengserkan pemerintahan Somalia, mengaku sebagai dalang serangan ini.
Juru bicara Al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab, mengklaim kelompoknya sudah menewaskan 12 orang. Kelompok ini memang kerap mengklaim jumlah korban lebih banyak ketimbang angka resmi dari pemerintah.
(stu/stu)