Ledakan di Pesawat Somalia Diduga Akibat Bom dalam Laptop

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 15:15 WIB
Tim penyelidik menemukan indikasi bahwa ledakan dalam pesawat Somalia pada pekan lalu berasal dari bom yang disembunyikan di dalam laptop.
(Reuters/Feisal Omar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penyelidik menemukan indikasi bahwa ledakan dalam pesawat Somalia pada pekan lalu berasal dari bom yang disembunyikan di dalam laptop.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa para penyelidik juga meyakini pengebom tersebut memiliki hubungan dengan Daallo Airlines atau personel bandar udara.

Potongan gambar rekaman CCTV yang dirilis oleh Badan Intelijen Nasional Somalia (NISA) menunjukkan dua pekerja bandara di dalam terminal memberikan sang pengebom sebuah laptop.
"Beberapa orang yang ditangkap bisa diajak bekerja sama," ujar seorang juru bicara pemerintah Somalia, Abdisalam Aato. Ia juga memastikan bahwa pemerintah Somalia sudah meningkatkan keamanan di sekitar bandara dan sedang mencari teknologi baru untuk meningkatkan pengawasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan lainnya, pengebom tersebut terisap keluar dari pesawat lantaran ada lubang selebar satu meter akibat ledakan dan tekanan udara tinggi di kabin. Pilot berhasil mendaratkan kembali pesawat di tempat mereka lepas landas di Bandara Internasional Mogadishu.

Seharusnya naik Turkish Airlines

Sementara itu, kepala eksekutif Daallo Airlines, Mohamed Yassin, mengatakan bahwa pengebom itu awalnya seharusnya menumpangi Turkish Airlines menuju Mogadishu.

Namun, pengebom tersebut terpaksa menaiki penerbangan Daallo Airlines ke Djibouti karena Turkish Airlines membatalkan penerbangannya lantaran cuaca buruk. Ia pun memaksa pilot untuk melakukan pendaratan mendadak di Mogadishu.

"Penumpang itu menaiki pesawat dengan boarding pass Turkish Airlines dan ada di dalam daftar manifesto Turkish Airlines," ujar Yassin kepada Reuters melalui sambungan telepon dari Dubai.

Juru bicara Turkish Airlines, Yahya Ustun, juga mengonfirmasi bahwa mereka membatalkan salah satu penerbangan ke Mogadishu pekan lalu karena cuaca buruk.

Somalia yang terus dirundung konflik sejak perang sipil pada 1991 memang hanya memiliki hubungan udara sangat sedikit menuju Afrika Timur. Pada 2012, Turkish Airlines menjadi maskapai komersial internasional pertama yang menyediakan penerbangan ke luar Somalia selama lebih dari dua dekade.
Mogadishu sendiri dikenal sebagai bandara dengan pengamanan paling ketat dan sering disandingkan dengan Green Zone di Baghdad. Dalam bandara tersebut terdapat beberapa pagar pengaman dan pos pemeriksaan.

Di Mogadishu terdapat kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak kedutaan besar negara Barat.

Hingga kini, belum diketahui kelompok mana yang merupakan dalang di balik aksi teror ini. Namun pada Senin (8/2), pejabat AS menduga bahwa pelaku pengeboman merupakan anggota dari al-Shabaab, kelompok militan yang memiliki hubungan dengan al-Qaidah.

Al-Shabaab sebelumnya sudah pernah menjadikan bandara tersebut menjadi target. Mereka juga pernah menyerang kedutaan besar Turki di Mogadishu. (stu/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER