Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem jaringan komputer yang digunakan tim kampanye Hillary Clinton diduga diretas oleh badan intelijen Rusia. Perkara ini kini tengah diselidiki oleh FBI.
Diberitakan
New York Times, Jumat (29/7), tim kampanye Clinton dalam pernyataannya mengatakan, hacker berhasil masuk ke program analisa mereka. Program ini juga digunakan oleh komisi nasional Partai Demokrat.
Lembaga pengumpul dana Partai Demokrat, Komisi Kampanye Kongres Demokrat, juga mengaku sistem mereka telah diretas. Sistem yang berhasil disusupi berisi data finansial partai dan pemilih serta informasi sensitif lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengetahui penyusupan itu, juru bicara komisi Kongres Demokrat, Meredith Kelly, mengatakan mereka langsung menggunakan jasa CrowdStrike, perusahaan penyidik digital.
Dalam penyelidikan diketahui, para hacker berasal dari kelompok bernama "Fancy Bear" yang memiliki hubungan dengan badan intelijen militer Rusia, G.R.U.
Pejabat AS yang dikutip media juga "yakin betul" Rusia berada dibalik peretasan dan pencurian email para anggota Demokrat.
FBI mengatakan telah meninjau laporan tersebut dan menyelidikinya, namun tidak menyebutkan siapa sasaran penyelidikan mereka.
Ini bukan pertama jaringan komputer Demokrat diretas. Sebelumnya pertengahan Juni lalu, sistem komputer Komisi Nasional Demokrat diretas oleh dua kelompok hacker yang bekerja untuk Rusia.
Setelah peretasan itu, WikiLeaks pekan lalu membocorkan sekitar 20 ribu email yang berhasil diretas tersebut. Akibat email ini, Debbie Wasserman Schultz, mundur setelah surat elektroniknya soal penjegalan pencalonan Bernie Sanders muncul ke publik.
(den)