Clinton dan Trump Akan Ikuti Sesi dengan Badan Intelijen AS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2016 11:39 WIB
Badan intelijen AS akan mengundang calon presiden dari kedua partai, Hillary Clinton dan Donald Trump, untuk mengikuti sesi pemaparan pada pekan depan.
Ajudan dan penasihat para kandidat tidak diizinkan menghadiri sesi tersebut kecuali memiliki jaminan keamanan yang memberikan mereka akses ke intelijen Top Secret. (Thinkstock/Wragg)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan intelijen Amerika Serikat akan mengundang calon presiden dari kedua partai, Hillary Clinton dan Donald Trump, untuk mengikuti sesi pemaparan pada pekan depan.

"Kedua kandidat akan dihubungi dan ditawarkan sesi pemaparan. Kami sudah memiliki satu tim yang siap," ujar Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/7).
Sesi ini diperkirakan akan membeberkan beberapa materi rahasia. Namun, Clapper mengatakan bahwa materi itu "cukup umum."

Sementara itu, beberapa pejabat lain membocorkan bahwa sesi itu akan menunjukkan gambaran luas dari isu-isu paling penting, ancaman, dan tren, termasuk terorisme, Rusia, dan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sesi ini, akan dibeberkan pula penilaian rahasia yang diserahkan oleh Clapper ke Kongres dalam laporan tahunan bertajuk Penilaian Ancaman Sedunia.
Namun, sesi tersebut tidak akan memaparkan informasi mengenai sumber serta metode intelijen AS dan operasi yang kini sedang berjalan.

Clapper mengatakan bahwa Clinton dan calon wakilnya, Tim Kaine, juga Trump bersama Mike Pence pada dasarnya akan ditawarkan sesi penerangan intelijen. Namun, para kandidat dapat meminta sesi tersebut dipecah dalam beberapa segmen.

Menurut Clapper, ajudan dan penasihat para kandidat tidak diizinkan menghadiri sesi tersebut kecuali memiliki jaminan keamanan yang memberikan mereka akses ke intelijen 'Top Secret'. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER