Pentagon Akui Senjata AS Direbut di Afghanistan

CNN | CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2016 09:11 WIB
Pekan lalu ISIS memamerkan foto-foto yang menunjukkan peluncur roket portabel, radio, granat dan sejumlah peralatan militer lain yang mereka rebut dari AS.
Ilustrasi (Getty Images/Scott Olson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pentagon mengakui bahwa tentara Amerika Serikat kehilangan senjata setelah diserang oleh militan ISIS.

Sebelumnya, Pentagon sudah memberi indikasi bahwa foto yang dipamerkan oleh ISIS, menunjukkan peluncur roket portabel, radio, granat dan sejumlah peralatan militer lainnya yang tidak umum digunakan oleh pasukan pemerintah Afghanistan, sepertinya merupakan properti milik AS.
Dilansir CNN, pada Selasa (9/8), Brigjen Charles Cleveland, juru bicara pasukan koalisi anti-ISIS mengatakan bahwa pasukan AS diserang oleh musuh di timur Afghanistan pada 25 Juli lalu.

Serangan itu membuat para tentara meninggalkan posisi mereka, hingga berbagai peralatan perang direbut dan dipamerkan oleh ISIS melalui internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara AS, termasuk Pasukan Operasi Khusus, sedang memerangi militan ISIS di basis mereka di Provinsi Nagarhar, Afghanistan, selama beberapa hari ketika insiden itu terjadi.

“Untuk alasan yang bisa dimengerti, nyawa tentara tidak akan dibuat dalam risiko demi peralatan,” ujar Cleveland.
Selama bertahun-tahun, Taliban berhasil merebut beberapa persenjataan perang milik AS, sehingga tidak diketahui pasti dari unit mana senjata yang dipamerkan ISIS. Namun seorang pejabat koalisi mengatakan bahwa beberapa senjata yang terdapat dalam foto “digunakan” oleh Operasi Khusus.

Pertempuran dengan ISIS di Nangahar telah mencederai beberapa tentara AS.

Kelompok yang sama yang menyebarkan foto senjata itu, juga menunjukkan kartu identitas seorang personel militer Angkatan Darat AS, Ryan Jay Larson, mengklaim mereka telah menangkapnya. Namun pejabat militer AS mengatakan Ryan kehilangan kartu identitasnya selama baku tembak pada 25 Juli dan masih bersama dengan unitnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER