Bocah Aleppo yang Selamat dari Reruntuhan dalam Kondisi Baik

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2016 11:12 WIB
Omran Daqneesh, bocah Suriah yang berhasil diselamatkan dari serangan udara, kini dipastikan dalam kondisi baik dan telah berkumpul bersama keluarganya.
Omran Daqneesh, bocah Suriah yang berhasil diselamatkan dari serangan udara, kini dipastikan dalam kondisi baik dan telah berkumpul bersama keluarganya. (Reuters/Mahmoud Rslan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Omran Daqneesh, bocah Suriah yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara di Aleppo, kini dipastikan dalam kondisi baik dan telah berkumpul bersama keluarganya, menurut keterangan petugas penyelamat.

Foto Omran yang duduk terdiam dalam ambulans sesaat setelah dia diselamatkan petugas dari reruntuhan pada Rabu (17/8) mengejutkan publik dunia dan menjadi viral di media sosial. Dalam foto itu, raut wajah Omran datar, namun menampakkan kengerian yang jelas dengan seluruh tubuhnya diselimuti debu, kepalanya terluka dan darah yang mengucur ke pipinya. Foto Omran menjadi simbol penderitaan warga Suriah akibat perang.
Salah satu anggota tim penyelamat yang berhasil menariknya dari bangunan yang hancur menyatakan kepada TIME bahwa "dia dalam kondisi sehat dan baik." Petugas yang tidak diungkapkan identitasnya itu tidak memberikan rincian lebih lanjut soal kondisi Omran.

Informasi soal Omran juga didapatkan TIME dari Khaled Khatib, seorang fotografer untuk gerakan Pertahanan Sipil Suriah. "Omran dan keluarganya dalam kondisi baik sekarang, semua keluarganya selamat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khatib menambahkan bahwa Omran, 5, tidak menderita "luka yang tidak berbahaya" dan bahwa meskipun ia "terluka dalam wajahnya," ia hanya dirawat selama beberapa jam di rumah sakit.

Omran dirawat di rumah sakit setelah serangan militer di kawasan Qaterji yang dikuasai pemberontak di Aleppo timur, di kota yang dilanda pertempuran sengit antara pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dan kelompok pemberontak. Dalam serangan udara pada Rabu, tercatat tiga warga tewas dan 10 lainnya terluka, termasuk Omran.
Rekaman video yang memperlihatkan Omran diambil oleh seorang wartawan foto bernama Mahmoud Raslan dan diedarkan oleh Aleppo Media Centre. Keluarga Omran tidak terlihat dalam rekaman tersebut, tetapi wartawan ABC News Sophie McNeill melaporkan bahwa mereka segera dilarikan ke rumah sakit.

[Gambas:Video CNN]

Fotografer Mohammed Raslan Abu Sheikh di Aleppo, sebelumnya mengungkapkan bahwa ketika diselamatkan ke ambulans, Omran dalam keadaan sangat terkejut sehingga menangis pun dia tidak bisa.

"Ibu dan ayahnya kemudian tiba [di rumah sakit] tak lama setelah itu. Hanya setelah ia melihat keluarganya, Omran mulai menangis," ujar McNeill.

Sementara itu, Khatib yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa banyak bocah yang terluka seperti Omran kerap dia temui dalam pekerjaanya memotret pertempuran yang berlangsung di Suriah.
"Saya punya banyak foto anak yang terluka dan itu sangat menyedihkan. Timbul rasa kebencian di hati saya terhadap seluruh dunia setiap kali saya melihat seorang anak menangis, terluka atau terbunuh," ujar Khatib.

Kelompok pemerhati perang sipil Suriah, Syrian Observatory for Human Rights memperkirakan bahwa lebih dari 14 ribu anak tewas sejak perang sipil meletus di negara itu pada 2010.

Simpati dan kecaman deras mengalir di sosial media, beberapa mengaku tidak tahan melihat foto Omran lantaran mengingat putra mereka yang berusia sama.
Rekaman Omran yang menjadi viral mengingatkan kita akan foto serupa yang menampilkan Alan Kurdi, bocah Suriah yang jasadnya ditemukan di pantai kota Turki. Kurdi tewas setelah kapal yang membawa dia dan keluarganya untuk mengungsi ke Eropa terbalik.

Foto mayat Kurdi yang telungkup di pasir pantai Bodrum ramai dibagikan di media sosial dan jadi fokus pembicaraan dunia.

Beberapa pengguna media sosial menyalahkan Barat, terutama Amerika Serikat dan Rusia yang tidak mampu menghentikan konflik Suriah, bahkan malah memperparahnya.

Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperkirakan per April korban tewas konflik di negara itu telah mencapai 400 ribu orang. Sebanyak 4,8 juta warga tercatat mengungsi dari Suriah, terserak di beberapa negara, seperti Turki, Libanon, Yordania, Mesir dan Irak. Sementara 6,6 juta lainnya masih di Suriah dan kehilangan tempat tinggal. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER