Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Irak semakin dekat ke pusat Qayyarah, setelah operasi selama dua hari untuk merebut kembali kota itu dari kelompok ISIS.
Qayyarah terletak di tepi barat Sungai Tigris, sekitar 60 kilometer dari selatan Mosul, basis terakhir ISIS di Irak.
Pimpinan operasi militer di Nineveh, provinsi antara Qayyarah dan Mosul, Brigadir Jendral Najm al-Juburi mengatakan, kota tersebut sekarang sudah terkepung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya beberapa meter yang tersisa sebelum pasukan di sebelah barat dan timur bertemu, dan menyelesaikan pengepungan di sekeliling Qayyarah," kata Juburi pada Rabu (24/8).
Ia juga menambahkan,sebagian besar desa di sekitar Qayyarah telah direbut kembali sejak pasukan khusus melancarkan operasi pada Selasa lalu.
Juburi dan pejabat militer lain di daerah itu mengonfirmasi kemajuan dari operasi militer dan mengatakan bahwa ladang minyak serta kilang di wilayah itu berhasil mereka rebut kembali dari ISIS.
"Membebaskan Qayyarah berarti memisahkan Mosul dari daerah selatan, yang mana akan membuat pembebasan Mosul menjadi lebih mudah," kata Juburi. “Ini menjadi pukulan bagi organisasi Daesh [ISIS] karena itu akan mempengaruhi perekonomian mereka, dan ini terjadi setelah kami merebut kembali pangkalan udara yang kini akan digunakan untuk menyerang mereka."
Pasukan keamanan Irak telah beroperasi di daerah itu selama beberapa minggu. Operasi dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk serangan besar ke Mosul dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Mereka telah merebut kembali lapangan udara Qayyarah, yang tidak digunakan oleh ISIS karena kelompok teroris tersebut tidak memiliki angkatan udara.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada Selasa kembali menegaskan janjinya untuk merebut kembali Mosul dan menyingkirkan ISIS dari Irak hingga akhir tahun 2016 ini.
ISIS yang terus-menerus mengalami penyusutan selama setahun ini, juga mengalami serangkaian kemunduran di Irak.
Dari segi jumlah, militan ISIS di Nineveh kalah banyak. Namun tantangan terbesar bagi Irak yakni, soal perpindahan warga yang dipicu oleh serangan luas di Mosul.
Badan pengungsi PBB Selasa lalu memperingatkan, serangan itu akan memicu perpindahan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
(stu/stu)