Italia Mulai Makamkan Korban Gempa Secara Massal

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2016 03:22 WIB
Setidaknya 290 orang tewas akibat bencana alam yang terjadi pada Rabu (25/8). Investigasi juga digelar terhadap bangunan yang ambruk dan berakibat fatal.
Pencarian korban gempa di Amatrice. (CNN Indonesia/REUTERS/Emiliano Grillotti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Italia mulai menggelar pemakaman massal bagi para korban gempa bumi. Setidaknya 290 orang tewas akibat bencana alam yang terjadi pada Rabu (25/8) waktu setempat itu. Hari Sabtu (27/8) sendiri diumumkan sebagai hari berkabung nasional.

Di Kota Ascoli Piceno, upacara pemakaman digelar di sebuah gedung olahraga, di mana disemayamkan 35 peti mati. “Orang-orang saling berpegangan dan menangis,” tutur Eleanor Beardsley dari kantor berita NPR.

Di antara peti mati itu, tampak dua peti mati berukuran kecil. Satu berisi jenazah bayi berusia 18 bulan dan jenazah bocah perempuan 9 tahun. Dua dari 21 anak-anak yang tewas akibat gempa bumi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski pemakaman sudah mulai dilakukan, tim penyelamat masih terus mencari korban lain di Kota Amatrice, yang paling buruk terkena gempa.

Sembilan mayat lagi ditemukan di kota itu, pada Sabtu (27/8), termasuk tiga jenazah yang dievakuasi dari Hotel Roma yang hancur. Korban tewas di kota ini sudah mencapai 230 orang. Korban adalah warga setempat dan wisatawan.

Salah satu korban yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan adalah bocah bernama Giorgia, yang berulang tahun keempat pada Sabtu. Tapi adiknya, Giulia, tak tertolong.

Di antara mereka yang menghadiri pemakaman massal di Ascoli Piceno itu tampak Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Matteo Renzi.

Mattarella sebelumnya menyambangi Amatrice dengan helikopter, untuk melihat langsung dampak akibat gempa itu, sebelum bertolak ke Ascoli Piceno.

Upacara pemakaman berikutnya akan dilakukan pada hari selanjutnya, termasuk di Roma, di mana jatuh korban sebanyak 50 orang.

Gempa yang terjadi di daerah yang banyak dikunjungi wisatawan itu juga menewaskan 6 turis dari Rumania, tiga dari Inggris, seorang perempuan Spanyol, seorang Kanada, dan seorang Albania.

Pihak berwajib sendiri akan segera melancarkan investigasi terhadap ambruknya bangunan-bangunan yang berakibat fatal. “Seandainya saja bangunan ini dibangun seperti di Jepang, mereka tidak akan ambruk,” kata Jaksa Giuseppe Saieva, yang memimpin investigasi itu. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER