Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pria suku pribumi Kanada, Leon Swanson dan David Tait, baru mengetahui bahwa mereka tertukar saat lahir setelah 41 tahun berlalu. Padahal keduanya telah berteman sejak lama.
Fakta ini terungkap ketika tes DNA menunjukkan bahwa Tait merupakan anak biologis dari Charlotte Mason, ibu yang membesarkan Swanson.
Swanson sendiri lahir pada 31 Januari 1975 di rumah sakit Norway House. Di tempat yang sama, tiga hari kemudian, lahir pula Tait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Swanson berkeras akan tetap menunggu tes DNA yang dilakukan terhadapnya, keluarganya yakin bahwa kedua anak itu memang tertukar.
"Saya ingin jawaban. Kami tidak dapat berkata-kata. Empat puluh tahun berlalu, kami bingung dan marah," ujar Tait sambil berlinang air mata, seperti dikutip
AFP, Minggu (28/8).
Senada dengan Tait, mantan Menteri Urusan Pribumi Kanada, Eric Robinson, juga mengatakan bahwa kasus ini bukan perkara kecil.
"Apa yang terjadi di sini adalah tercurinya kehidupan. Anda tidak dapat menggambarkannya dengan kata-kata lain," ucap Robinson.
Kesalahan seperti ini ternyata bukan kali pertama terjadi di fasilitas milik negara yang terletak di Manitoba ini.
Swanson dan Tait bersama keluarga mereka sendiri sebenarnya berinisiatif untuk melakukan tes DNA karena mendengar kabar mengenai kasus serupa pada November lalu.
Kasus tersebut menimpa Luke Monias dan Norman Barkman dari Garden Hill First Nation. Lahir lima bulan sebelum Swanson dan Tait, Monias dan Barkman juga baru mengetahui bahwa mereka tertukar saat lahir.
"Saya tidak bisa menggambarkan masalah ini selain dengan kata 'kriminal'. Kami bisa hidup dengan satu kesalahan, tapi dua kesalahan atas alasan kemiripan sama sekali tidak dapat diterima," tutr Robinson.
Menanggapi kisruh ini, Menteri Kesehatan Federal Kanada, Jane Philpot, memastikan pihak ketiga penyelidik akan diikutsertakan dalam proses investigasi.
"Kasus-kasus seperti ini merupakan peringatan bagi warga Kanada betapa pentingnya menyediakan layanan kesehatan tingkat tinggi kepada orang pribumi," ucap Philpot.
Ia pun menawarkan tes DNA bagi orang-orang yang lahir di rumah sakit Norway House pada medio 1970-an.
Warga pribumi mencakup 4,3 persen dari 1,4 juta populasi Kanada. Mereka kerap menjadi korban penganiayaan, pembunuhan, juga ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
(den)