Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Zimbabwe Robert Mugabe meluncurkan patung replika dirinya setinggi 3,8 meter pekan lalu. Perilisan patung ini menuai kecaman publik karena dirilis di tengah krisis ekonomi terburuk yang melanda negara itu selama beberapa tahun terakhir.
Patung Mugabe pertama kali dipamerkan pada Minggu (11/9), memperlihakan sosok sang presiden berkacamata itu tengah mengangkat satu tangan ke atas, dengan jari tangan terkepal. patung itu dibuat selama enam bulan oleh pemahat lokal, Dominic Benhura, yang karyanya sudah dipamerkan ke mancanegara.
Mugabe mengatakan karya yang menyerupai dirinya ini disumbangkan sebagai "amal".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk melihat diri sendiri direproduksi dengan cara ini, adalah sesuatu yang harus lebih dihargai daripada hanya dengan mengatakan 'terima kasih'," kata Mugabe dikutip dari surat kabar pemerintah Zimbabwe,
Herald, selama upacara peresmian patung.
"Saya akan mengatakan dengan cara Afrika dan dengan cara kami sendiri, secara pribadi, terima kasih yang teramat dalam karena karya ini sudah menyentuh relung hati saya," ucapnya seperti yang dilansir
Telegraph.
Pada saat peluncuran, Benhura terlihat berdiri gugup di samping patung bersama Mugabe dan istrinya, Grace.
”Saya ingin menjadikan patung ini sebesar mungkin. Ia adalah (orang) nomor satu kami, jadi saya ingin memberikan kesan yang kuat,” kata Benhura.
Di lain pihak, patung karya Benhura ini justru diolok-olok di sosial media dengan tagar #MugabeStatue sebagai "Superman dengan gaya The Simpsons."
Sejumlah pengguna sosial media menyebut bahwa dengan membuat patung Mugabe, Benhura melakukan "bunuh diri" terhadap karirnya sendiri. "Kaum miskin mungkin sedang berada di Penjara Chikurubi sekarang," kicau seorang warga Zimbabwe dalam akun media sosial Twitter. Penjara Chikurubi merupakan penjara paling terkenal di Zimbabwe.
 Patung Mugabe jadi bahan semoohan di Twitter. (Screenshoot via Twitter/@Pasco_e) |
Peluncuran patung itu dilakukan setelah Menteri Keuangan Zimbabwe, Patrick Chinamasa, pulang dari kunjungannya ke Eropa dalam upaya mengamankan kesepakatan kucuran dana segar dari IMF.
Pemerintah Zimbabwe juga mengumumkan akan melakukan pemecatan terhadap 25 ribu pegawai negeri sipil, akibat negara kesulitan membayar gaji dan tunjangan mereka.
Kondisi ekonomi yang mengerikan di negara itu telah mendorong protes besar-besaran oleh kelompok guru, dokter dan perawat. Protes melawan rezim Mugabe jarang terjadi di Zimbabwe. Protes justru biasanya muncul dari kubu oposisi yang kerap ditangani polisi secara brutal.
Mugabe memperingatkan bahwa pihaknya memiliki batas kesabaran terhadap pada demonstran. Mugabe mengancam ia tak akan segan memblokir sejumlah situs media sosial, seperti Facebook dan Twitter, yang dianggap telah membantu mempertemukan para pengunjuk rasa.
"Biarkan partai oposisi dan semua kelompok-kelompok itu diperingatkan bahwa kesabaran kami memiliki batas dan pasti akan segera habis. Jika kami mengambil tindakan yang menyakitkan, mereka hanya menyalahkan diri mereka sendiri," ucap Mugabe menegaskan.
(ama)