Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump mengklaim dirinya telah memenangkan debat calon presiden Amerika Serikat ronde pertama melawan Hillary Clinton kendati berbagai survei menyatakan sebaliknya.
Dikutip dari
CNN, pernyataan ini disampaikan Trump di hadapan para pendukungnya dalam kampanye di Florida pada Selasa malam (27/9). Dengan bantuan teleprompter dan tanpa gangguan Clinton, Trump terlihat leluasa berbicara dalam kampanye itu.
Bahkan menurut Trump, dia telah menahan diri untuk tidak menjabarkan kelemahan Clinton lebih lanjut agar tidak mempermalukan calon presiden dari Partai Demokrat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal sehari sebelumnya usai debat, Trump menyalahkan moderator Lester Holt yang menurutnya telah menekannya. Selain itu, Trump juga menyalahkan mikrofon yang dia sebut rusak.
"Selama 90 menit saya menyaksikan dia dengan seksama dan saya menahan diri. Saya tidak ingin melakukan sesuatu yang mempermalukannya," kata Trump.
"Selama 90 menit, dia berbicara soal perubahan, tapi saya bicara soal perubahan yang dramatis. Kita perlu perubahan yang dramatis," lanjut dia lagi.
Dalam pidatonya, Trump menyebut bahwa Clinton kepayahan dalam "mempertahankan setiap kesalahan yang dia perbuat", terutama saat menjabat menteri luar negeri.
"Irak dan Libya dalam kekacauan. Di Amerika kita telah melihat serangan demi serangan dari kelompok teroris Islam," ujar Trump.
"Saya katakan selama 26 tahun kau [Clinton] tidak melakukan apa pun. Dia adalah kandidat masa lalu. Dan kita adalah masyarakat masa depan," tegas dia lagi.
Menurut berbagai media, termasuk CNN yang melancarkan survei, Clinton menang gemilang dari Trump dalam debat Senin malam di New York.
Clinton menyerang Trump di berbagai sektor, termasuk mengungkit kesalahan masa lalu taipan real estate itu.
Di antaranya adalah keraguan Trump soal kewarganegaraan Barack Obama dan penghinaannya terhadap wanita, salah satunya adalah mantan Miss Universe yang dipanggil dengan sebutan Miss Housekeeping karena dia keturunan Latin.
"Namanya adalah Alicia Machado. Dan dia adalah warga negara AS, dia akan memilih pada November," tegas Clinton.
(stu)