Jakarta, CNN Indonesia -- Debat calon wakil presiden Amerika Serikat digelar pada Selasa (4/9). Tim Kaine yang mendampingi Hillary Clinton dan Mike Pence dari Donald Trump saling serang soal kebijakan masing-masing.
Diberitakan AFP, kedua cawapres saling serang kelemahan masing-masing calon presiden. Kaine, senator Demokrat dari Virginia mengatakan bahwa dirinya adalah politisi yang paham betul masalah nasional, negara dan lokal.
Dia mengatakan bahwa Clinton adalah pribadi yang terpercaya dan lebih mampu menjadi panglima tertinggi AS ketimbang Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemikiran bahwa Donald Trump adalah panglima tertinggi membuat kami takut setengah mati," ujar Kaine.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana Pence bisa membela Donald Trump yang suka menghina, egois dan hanya memikirkan diri sendiri," lanjut dia.
Pence, Gubernur Indiana. menyerang balik dengan mengatakan bahwa kubu Clinton yang sebenarnya senang menghina.
"Kami melihat seluruh dunia, terutama Timur Tengah, tidak terkendali. Situasi saat ini di Suriah adalah hasil dari kebijakan luar negeri yang buruk yang dibuat dan diciptakan oleh pemerintahan yang dibantu Hillary Clinton," kata Pence.
Perdebatan selanjutnya merupakan
proxy war antara Kaine dan Pence dalam mempertahankan Clinton dan Trump. Kaine menyerang Trump yang tidak merilis laporan pajaknya, menyebabkan Pence melakukan pembelaan.
Perdebatan soal pajak membuat moderator Elaine Quijano mengintervensi dan membahas pertanyaan lain.
(den)