Rusia Akan Bangun Pangkalan AL Permanen di Suriah

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 10:43 WIB
Rusia berencana membangun pangkalan angkatan laut permanen di pelabuhan Tartus, menandai upaya terbaru Moskow memperluas jejak militernya di Suriah.
Ilustrasi (AFP Photo/Vasily Maximov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov menyebut bahwa pihaknya berencana membangun pangkalan angkatan laut permanen di fasilitas yang selama ini mereka sewa di pelabuhan Tartus, Suriah.

Rencana itu diungkapkan Pankov pada Senin (10/10), menandai upaya terbaru Moskow memperluas jejak militernya di Suriah. Sejak 2015, Rusia memberikan dukungan militer bagi rezim Presiden Bashar al-Assad untuk melawan kelompok pemberontak.

"Kami akan memiliki pangkalan angkatan laut permanen di Tartus. Dokumen yang diperlukan sudah siap dan sedang dalam proses untuk disetujui oleh lembaga yang berbeda. Kami berharap kami dapat meminta Anda untuk meratifikasi dokumen ini segera," kata Pankov di hadapan para senator Rusia, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senator Igor Morozov mengungkapkan kepada kantor berita RIA bahwa keputusan itu akan memungkinkan Rusia untuk mengoperasikan lebih banyak kapal di kawasan Mediterania, karena mereka akan memiliki fasilitas yang dapat mengisi dan memasok bahan bakar.

"Dengan fasilitas ini, Rusia tidak hanya meningkatkan potensi militernya di Suriah tetapi di seluruh Timur Tengah dan di kawasan Mediterania secara keseluruhan," kata Morozov.

Rusia sudah memiliki pangkalan udara permanen di Hmeymim, provinsi Latakia di Suriah untuk meluncurkan serangan udara terhadap pemberontak anti-Assad. Pekan lalu, Rusia mengerahkan rudal darat-ke-udara S-300 ke Tartus.

Moskow mewarisi fasilitas angkatan laut era Soviet di Tartus ketika Uni Soviet terpecah pada 1991 lalu. Fasilitas itu menjadi salah satu aset Rusia di kawasan Mediterania.

Meskipun telah mengalami beberapa modernisasi, saat ini pangkalan AL Rusia di Tartus cukup sederhana dan tidak mampu menampung kapal perang yang lebih besar. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER