ISIS Tenggelamkan 58 Pemberontak di Mosul

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 11:33 WIB
Sebanyak 58 orang ditenggelamkan hingga tewas dan dikubur secara massal karena diduga merencanakan pemberontakan terhadap kepemimpinan mereka di Mosul.
Ilustrasi eksekusi oleh ISIS (Youtube)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS menggagalkan upaya pemberontakan terhadap kepemimpinan mereka di Mosul, Irak, jelang serangan besar-besaran tentara pemerintah yang dibantu koalisi Amerika Serikat ke wilayah itu.

Diberitakan Reuters yang mendapatkan informasi dari dalam Mosul akhir pekan lalu, sedikitnya 58 orang yang dituding merencanakan pemberontakan telah dieksekusi. Warga kepada Reuters melalui sambungan telepon mengatakan, puluhan orang itu ditenggelamkan hingga tewas dan dikubur secara massal di pinggiran kota.

Pemimpin pemberontakan adalah pemandu Khalifah ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Namanya dirahasiakan untuk menjaga keselamatan keluarganya. Soal eksekusi ini dikonfirmasi oleh Hisham al-Hashimi, penasihat pemerintah Baghdad soal ISIS dan Kolonel Ahmed al-Taie, petinggi militer di Nineveh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana pemberontakan terendus setelah ISIS melihat pesan singkat soal pengiriman senjata di ponsel salah satu dari mereka. Dalam interogasi, dia mengakui senjata disembunyikan di tiga lokasi yang akan digunakan pemberontak untuk mendukung pasukan Irak dalam menyerang Mosul.

Hashimi mengatakan, ISIS menyerbu tiga rumah yang digunakan untuk menyembunyikan senjata pada 4 Oktober lalu. Pemberontakan ini membuktikan ISIS mulai kehilangan popularitas bukan hanya di kalangan warga, tapi juga di antara anggota mereka sendiri.

Mosul adalah kota terbesar di Irak yang dikuasai ISIS. Warga di Mosul mulai melawan dengan menyemprotkan cat bertuliskan inisial "M" di tembok-tembok yang dalam bahasa Arab berarti perlawanan. Jika ketahuan, ISIS akan mengeksekusi mati pelakunya.

Daftar nama 58 orang yang dieksekusi mati diberikan ke rumah sakit yang langsung mengabari keluarga, namun jasad mereka tidak dikembalikan.

"Beberapa keluarga mengirim wanita tua untuk meminta jenazahnya. Tapi Daesh mengusirnya dan mengatakan tidak ada mayat, tidak ada pemakaman, penghianat itu telah murtad dan mereka dilarang dimakamkan di pemakaman Muslim," kata seorang warga kepada Reuters, menggunakan nama lain ISIS, Daesh. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER