Jakarta, CNN Indonesia -- Hillary Clinton menyatakan menerima kekalahan dari Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2016. Dalam pidatonya sehari setelah pemilu, Clinton coba menyatukan kembali AS yang terpecah akibat pertarungan dua calon presiden dari Partai Republik dan Demokrat.
"Semalam saya memberikan ucapan selamat kepada Donald Trump dan menawarkan diri bekerja sama dengan dia demi negara ini. Saya berharap dia akan menjadi presiden yang sukses bagi seluruh rakyat Amerika," kata Clinton dalam pidato konsesinya di kota New York, Rabu (9/11).
Ini adalah kemunculan pertama Clinton setelah perhitungan suara menunjukkan Trump telah melampaui jumlah pemilih elektoral yang diperlukan untuk memenangkan pemilu presiden. Trump sejauh ini mendapatkan 278 suara, sementara Clinton hanya 228.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Clinton tidak hadir di lokasi pidato kemenangan yang telah disiapkan dengan megah di Jacob K. Javits Convention Center, pinggiran Sungai Hudson. Panggung besar itu kosong dari pidato, pendukung Clinton menangis, sebagian turun ke jalan di malam usai pemilu untuk memprotes hasil tersebut.
Dalam pidatonya siang ini di Hotel New Yorker, Manhattan, Clinton mengaku kecewa seperti halnya jutaan orang yang mendukungnya. Dia mengatakan bahwa pedihnya kekalahan ini akan berlangsung lama, namun dia mengingatkan bahwa pemilu ini tidak hanya soal dirinya.
"Kampanye kami tidak hanya soal satu orang, atau satu pemilu. Ini soal negara yang kita cintai dan bangun, Amerika yang penuh harapan, inklusif dan berhati besar," kata dia.
Pemilu kali ini disebut yang paling memecah belah publik AS. Donald Trump dengan berbagai retorikanya selama kampanye telah menyakiti banyak kalangan masyarakat, termasuk umat Islam dan para pendatang.
Berbagai pernyataan Donald Trump dianggap akan memicu kekerasan. Atmosfer yang terjalin di AS, di kalangan masyarakat dan media, adalah penentangan terhadap apa yang Trump katakan. Namun, publik AS telah memilih, dan Trump adalah pemenangnya.
"Kita harus menerima hasil ini dan melihat ke masa depan. Donald Trump akan menjadi presiden kita. Kita berharap kepada dia sebuah pemikiran yang terbuka dan memberi kesempatan memimpin. Konstitusi kita menjunjung pemindahan kekuasaan yang damai," kata Clinton.
Dalam kesempatan tersebut, Clinton menyampaikan ucapan terima kasihnya untuk calon wakil presidennya, Tim Kaine, suaminya Bill Clinton dan atas kepemimpinan yang luar biasa dari Barack Obama.
Clinton juga menyampaikan penghargaannya yang terbesar bagi jutaan relawan kampanyenya, serta aktivis dan pemimpin masyarakat yang mendukungnya. Ucapan terima kasihnya juga dialamatkan untuk para penyumbang, bahkan mereka yang hanya mendonasikan US$5.
"Kekalahan ini menyakitkan, tapi tolong jangan berhenti meyakini bahwa memperjuangkan hal yang benar akan sepadan hasilnya," ujar Clinton.
(den)