Pasca Gempa, Selandia Baru Mulai Evakuasi Turis dan Warga

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2016 18:23 WIB
Otoritas Selandia Baru memulai proses evakuasi ratusan turis dan warga di beberapa kota di Selandia Baru usai gempa yang terjadi pada awal pekan lalu.
Otoritas Selandia Baru memulai proses evakuasi ratusan turis dan warga di beberapa kota di Selandia Baru usai gempa yang terjadi pada awal pekan lalu (Reuters/Anthony Phelps)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan layanan pertahanan darurat Selandia Baru memulai proses evakuasi ratusan turis dan warga di beberapa kota di Selandia Baru usai gempa sebesar 7,8 skala richter (SR) mengguncang negara itu pada Senin (12/11) dini hari waktu setempat.

Para anggota layanan pertahanan dan darurat itu mulai mengevakuasi beberapa gedung di jalanan Kota Wellington sebagai antisipasi runtuhnya bangunan jika gempa susulan terjadi.

Diberitakan Reuters, Komandan Pasukan Penyelamat Gabungan sekaligus Komandan Angkatan Udara, Darryn Webb, menyebutkan bahwa empat helikopter penyelamat dan dua kapal angkatan laut telah dikerahkan pada Selasa (15/11) pagi untuk membantu proses evakuasi dan pemberian pasokan bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi penyelamatan melalui jalur udara merupakan prioritas saat ini. Kami mengupayakan evakuasi jalur udara sebanyak mungkin hari ini ke wilayah Kaikoura untuk memindahkan sekitar 200 turis dan warga yang terjebak di sana," kata Webb kepada media lokal, TVNZ.

Kaikoura merupakan wilayah yang terkena dampak gempa paling parah. Guncangan gempa yang besar memicu terjadinya longsor sehingga memutus akses jalan darat ke sana.

Kota Kaikoura merupakan salah satu tujuan wisata favorit turis. Kota itu terletak sekitar 150 kilometer timur laut dari Kota Christchurch, kota utama di bagian Selatan Selandia Baru. 

Menurut otoritas Selandia Baru, sekitar 1.200 turis terjebak di kota tersebut. Tim penyelamat lain juga berupaya menggunakan helikopter untuk menyalurkan pasokan bantuan dan mengevakuasi para warga serta turis yang ingin keluar dari Kaikoura.

Pada Senin, pemerintah China melalui perwakilannya di Selandia Baru langsung menyewa empat helikopter untuk mengevakuasi sekitar 40 warga negaranya di Kaikoura. Menurut Pejabat Konsulat China di Kota Christchurch, Liu Lian, sebagian besar China itu merupakan orang tua dan anak-anak.

Salah seorang warga China dirawat di rumah sakit Kaikoura setelah mengalami cedera kepala ringan akibat gempa. Liu menyatakan, sekitar 60 warga China lainnya akan dievakuasi hari ini.

"Mereka telah terperangkap di Kaikoura selama beberapa hari. Beberapa dari mereka mengalami tekanan mental akibat gempa," ucap Liu.

Sementara itu, beberapa turis lainnya memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan mereka di Selandia Baru. Sejauh ini, agen perjalanan tidak mendapat permintaan pembatalan perjalanan dari para turis yang hendak berkunjung ke sana. 

Fakta ini mengurangi kekhawatiran penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Selandia Baru pasca gempa terjadi. Pasalnya, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, pun langsung bertandang ke Kaikoura setelah mendapati laporan bahwa daerah tersebut terkena dampak paling parah. Biaya pemulihan kota-kota tersebut diperkirakan mencapai miliaran dolar.

Secara keseluruhan, gempa pada Senin dini hari itu telah meluluhlantakkan infrastruktur serta memutus jalur transportasi di beberapa kota seperti Kaikoura, Wellington, Dunedin, dan Christchurch.

Pusat disktrik bisnis dan sekolah-sekolah di sana juga sempat ditutup untuk sementara, walaupun saat ini sebagian besar telah kembali beroperasi. Sejauh ini, dua orang dinyatakan tewas akibat gempa tersebut.


(has)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER