Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pria bersenjata menyandera sekitar 12 orang termasuk dua anak-anak di wilayah selatan Meksiko menyusul serangkaian penculikan massal yang kerap terjadi di wilayah itu.
Juru bicara kepolisian negara bagian Guerrero, Roberto Alvarez, menuturkan penculikan diduga dilakukan oleh kelompok kriminal yang dikenal sebagai kelompok Los Tequileros.
Alvarez mengatakan, sebuah van yang sering digunakan kelompok Los Tequileros ditemukan telah terbakar di sekitar dusun San Jeronimo dan San Cristobal. Kepolisian telah berkomunikasi dengan sekitar 30 anggota kelompok bersenjata tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa keluarga sandera mengaku telah berkomunikasi dengan kelompok penculik yang telah menuntut sejumlah uang tebusan.
Melansir
AFP pada Sabtu (19/11), menurut pejabat kejaksaan Guerrero, kelompok Los Tequileros disewa dan disokong oleh kartel narkoba Guerreros Unidos, kelompok kartel narkoba yang menguasai sebagian besar produksi narkoba seperti opium dan heroin di wilayah tersebut.
Gembong narkoba ini juga dituding telah berkolusi dengan polisi setempat yang menculik sekitar 43 siswa di kota Iguala pada September 2014 lalu. Kasus tersebut telah menarik kecaman dari dunia internasional.
Penculikan massal kerap terjadi di wilayah yang dikenal sebagai Tierra Caliente atau
Hot Land. Sekitar 21 orang diculik pada Januari lalu dan telah ditemukan beberapa hari kemudian dalam keadaan hidup.
Pada bulan yang sama, empat guru yang pernah diculik di tempat yang sama berhasil dibebaskan, sementara sandera lainnya ditemukan tewas.
Penculikan juga sempat terjadi pada awal 2015 lalu di daerah yang sama. Sekitar 21 orang diculik yang kemudian berhasil ditemukan oleh polisi di sebuah gua. Dalam insiden penculikan itu, polisi berhasil menangkap 13 orang pelaku penculikan.
"Ada fenomena di Tierra Caliente, organisasi kriminal menjalankan bisnis dengan modus penculikan di sana yang merupakan sebuah desa yang sangat miskin dan terpencil," ungkap Alvarez.
Alvarez menuturkan, modus penculikan di sana tidak lagi menargetkan warga Meksiko yang kaya raya, tapi juga masyarakat miskin.
Walaupun kepolisian telah menahan para pelaku penculikan, fenomena penculikan massal ini, tutur Alvarez, masih kerap dilanggar oleh sejumlah kelompok kriminal.
(vga)