Kedubes AS Palsu Digerebek di Ghana

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 04 Des 2016 21:58 WIB
Sebuah kantor kedutaan besar AS palsu didirikan kelompok kriminal di Ghana. Anehnya, mereka sudah beroperasi 10 tahun dan bisa mengeluarkan visa asli.
Ilustrasi (Foto: Anthony DELANOIX via Unsplash)
Accra, CNN Indonesia -- Sebuah kedutaan besar Amerika Serikat palsu digerebek di Ghana. Kedubes palsu ini sudah beroperasi selama 10 tahun dan mereka mampu mengeluarkan dokumen keimigrasian yang asli.

Kedutaan palsu itu berdiri di Accra, Ghana. Terdiri dari dua lantai, bagian luar bangunan dicat warna merah muda. Di halamannya berkibar bendera Amerika Serikat dan di dalam bangunan ada potret Presiden Barack Obama.

“Itu tidak dioperasikan oleh pemerintah Amerika Serikat, tapi oleh jaringan kriminal Ghana dan Turki, serta seorang jaksa Ghana yang menjalankan praktek imigrasi dan hukum pidana,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip Reuters, Minggu (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Turki, yang bisa bicara bahasa Inggris dan Belanda, bertindak sebagai pejabat konsulat dan staf operasional. Dari hasil investigasi juga terungkap sebuah kedutaan Belanda yang palsu.

Hebatnya, kedutaan palsu ini bisa mengeluarkan visa yang asli dengan dokumen diri yang palsu, termasuk akta kelahiran, dengan harga US$6.000 per dokumen.

Saat penggerebekan, petugas menangkap beberapa orang, termasuk visa asli dari India, Afrika Selatan, dan Schengen, dan 150 paspor dari 10 negara berbeda, beserta sebuah laptop dan smartphone.

Kementerian Luar Negeri AS tak menjelaskan bagaimana kedutaan palsu itu bisa mengeluarkan visa asli. Kementerian itu juga tak mengungkap, sudah berapa orang yang berhasil masuk ke AS dengan visa itu.

“Para penjahat itu mampu menyuap petugas korup untuk menipu dan mengeluarkan blanko asli,” begitu pernyataan lanjutan Kemenlu AS.

Sementara kedutaan besar AS yang asli berada di sebuah komplek mewah di Cantonments. Banyak pencari visa atau urusan keimigrasian lain, yang mengantre di gedung ini setiap hari.

Sedangkan kedutaan palsu itu hanya buka tiga hari dalam sepekan dan tak menerima pertemuan tanpa perjanjian. Tapi mereka memasang iklan billboard di Ghana, Togo, dan Pantai Gading. Kliennya datang dari kawasan Afrika Barat ke Accra, di mana mereka sampai menyewa hotel di sekitar kedutaan palsu.
(ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER