Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China terkait prinsip 'Satu China', Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen, singgah di San Francisco. Ia pun mendapatkan penjagaan ketat, hingga dikawal oleh 60 polisi yang mengendarai motor Harley Davidson.
"Houston mengirimkan 17 motor Harley Davidson untuk membuka jalan bagi Xiao Ing. Ketika tiba di San Francisco, kalian tahu berapa banyak motor yang dikerahkan? 60!" ujar seorang pejabat anggota delegasi Taiwan, Yao Wn-chih, melalui akun Facebook pribadinya.
Central News Agency melaporkan, Tsai singgah di San Francisco pada Minggu (15/1) untuk bertemu dengan seorang petinggi Twitter, Vijaya Gadde.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Tsai di AS ini mengundang pro dan kontra. Ketika tiba di bandara saja, Tsai sudah disambut oleh dua kubu warga, yang menolak dan mendukung.
Pro kontra ini timbul karena hubungan AS dan China sedang memanas akibat isu Taiwan. Masalah ini menjadi perhatian luas setelah Trump dilaporkan melakukan perbincangan langsung dengan Tsai pada Desember lalu.
Trump menyebut bahwa komunikasi itu terjadi hanya karena Tsai ingin mengucapkan selamat atas kemenangan sang taipan
real estate itu dalam pemilihan umum tahun lalu.
Namun, Beijing khawatir Taiwan mendekati AS untuk mendukung kemerdekaan negaranya dari China. Pasalnya, Tsai dikenal sebagai pemimpin yang pro-kemerdekaan.
Beijing pun berulang kali mengingatkan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari China sesuai dengan prinsip 'Satu China'.
Trump kembali menyulut emosi China ketika ia memberikan komentar dalam wawancara dengan
Wall Street Journal pada Jumat pekan lalu.
Ketika ditanya komentarnya mengenai prinsip 'Satu China' terkait masalah Taiwan, Trump berkata, "Semuanya sedang dalam proses negosiasi, termasuk Satu China."
Menanggapi komentar Trump ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, menuturkan, "Prinsip 'Satu China' merupakan dasar politik hubungan China-AS dan itu tidak dapat ditawar-tawar."