Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang murid sekolah swasta di Monterrey, Meksiko, melepas tembakan membabi-buta di ruang kelasnya. Laki-laki berusia 15 tahun itu menembak guru dan tiga orang siswa lain sebelum akhirnya menembak diri sendiri.
Gubernur negara bagian Nuevo, Leon Jaime Rodriguez, mengatakan pelaku tewas di rumah sakit karena menderita luka tembak serius di kepala. Sementara tiga korban lain masih dalam keadaan kritis.
Berdasarkan rekaman
cctv sekolah, siswa tersebut beranjak dari bangku kelasnya dan dengan tenang melontarkan sekitar tujuh tembakan ke arah teman-teman dan gurunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembakan itu mengenai seorang guru perempuan berusia 24 tahun dan tiga orang teman kelasnya yang berusia 14 dan 15 tahun. Setelah menembak ke arah teman-temannya, pelaku menembak dirinya sendiri dan terjatuh.
"Saat kelas sedang berjalan normal seperti biasa, siswa itu berdiri dan mengeluarkan pistolnya," ucap juru bicara keamanan negara, Aldo Fasci seperti dikutip
The Guardian, Kamis (19/1).
Hingga kini aparat keamanan masih menyelidiki motif pelaku. Meskipun begitu, Fasci mencatat bahwa pelaku penembakan sedang menjalani pengobatan depresi.
Ia menyatakan anak laki-laki itu membawa pistol dari rumahnya. Namun, masih belum jelas bagaimana dia bisa berhasil menyusupkan senjata api ke lingkungan sekolah.
"Ada alasan mengapa tas dan buku harus diperiksa. Saya pikir pemeriksaan [tas sekolah anak] harus mulai diberlakukan lagi," ujarnya.
Kasus penembakan di sekolah sudah lama tidak terjadi di Meksiko. Terakhir, siswa berusia 13 tahun ditembak teman sekelasnya di sebuah sekolah menengah di Mexico City, 2004 silam.
Seiring kampanye perang melawan narkoba di Meksiko, 2008-2011 lalu, sekolah-sekolah di Meksiko bagian utara lebih terfokus mengatasi pertempuran geng narkoba yang melibatkan siswanya.
Menanggapi hal ini, beberapa sekolah melakukan latihan "merunduk dan berlindung" untuk mengantisipasi jika tawuran antargeng narkoba itu sampai masuk ke wilayah sekolah mereka.