Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China mengklaim telah menuai hasil baik dari kebijakan dua anak yang diterapkan untuk meningkatkan populasi negaranya. Tingkat kelahiran 2016 kemarin disebut meningkat hingga ke titik tertinggi sejak 2000.
Jumlah kelahiran baru di negara dengan populasi tertinggi ini mencapai angka 17,86 juta pada 2016, meningkat 1,4 juta jika dibandingkan rata-rata 2011-2015, kata Yang Wenzhuang, pejabat Komisi Kesehatan Nasional dan Perencanaan Keluarga, Minggu (22/1).
"Sementara jumlah perempuan di usia melahirkan turun lima juta jiwa, jumlah kelahiran meningkat secara signifikan, menunjukkan pengaturan kebijakan perencanaan keluarga sangat tepat waktu dan sangat efektif," ujar Yang kepada wartawan, sebagaimana dikutip
Reuters.
Khawatir akan peningkatan biaya untuk mendukung populasi yang kian menua, China meluncurkan kebijakan ini pada akhir 2015 lalu. Dengan demikian, warga diperbolehkan mempunyai dua, alih-alih satu anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan satu anak yang kontroversial diterapkan China pada era 70-an untuk membatasi pertumbuhan populasi. Namun belakangan pemerintah khawatir tenaga kerja China yang terus berkurang akan kesulitan mendukung populasinya yang sudah semakin berumur.
Menurut Yang, jumlah perempuan usia melahirkan diperkirakan akan berkurang lima juta jiwa setahun setelah periode 2016-2020, tapi China berharap angka kelahiran bisa dipertahankan di angka 17-20 juta per tahun.
China telah membuat ketentuan untuk meningkatkan jumlah staf medis dan ranjang rumah sakit untuk menangani peningkatan jumlah kelahiran. Pemerintah memperkirakan jumlah populasi meningkat ke angka 1,42 miliar di akhir dekade, meningkat dari 1,37 miliar di akhir 2015.
(aal)