Permukiman Yahudi di Tepi Barat Selesai Digusur

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 11:07 WIB
Sempat diwarnai bentrokan, proses penggusuran permukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat akhirnya selesai.
Upaya penggusuran permukiman Yahudi di Tepi Barat akhirnya berakhir. (REUTERS/Amir Cohen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Israel memaksa pemukim Yahudi garis keras meninggalkan dari permukiman liar di Tepi Barat. Sempat bentrok, akhirnya penggusuran pun selesai dilakukan, Jumat (3/2).

Operasi yang dilakukan oleh ratusan polisi di Amona, dekat Ramallah, adalah babak terakhir drama yang mengakibatkan pemerintah berjanji kembali membangun permukiman baru setelah 25 tahun.

Israel telah menyetujui pembangunan lebih dari 6.000 rumah untuk para pemukim sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi dilantik. Sebelumnya, konglomerat itu beberapa kali mengindikasikan sikap lebih luwes perihal permukiman Yahudi ketimbang pendahulunya, Barack Obama.

Dilaporkan AFP, petugas Kepolisian sempat berjuang selama berjam-jam untuk menembus sinagoga yang jadi pertahanan terakhir para pemukim ilegal. Sebelumnya, sebanyak 200-300 orang mencoba memblokade perintah Mahkamah Agung untuk mengosongkan lahan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah memutuskan pada November 2014 bahwa permukiman itu dibangun di atas tanah pribadi warga Palestina. Namun, para penduduknya, yang didukung pemerintah sayap kanan Benjamin Netanyahu, mendapatkan beberapa kali penundaan.

Polisi sempat bernegosiasi agar puluhan orang yang membarikade lokasi tersebut mau meninggalkan lokasi dengan suka rela. Namun, mereka baru berhasil memasuki sinagoga itu setelah upaya negosiasi gagal.
Polisi berdebat dengan pemukim.Polisi berdebat dengan pemukim. (Foto: REUTERS/Baz Ratner)
Disiarkan langsung oleh radio dan televisi Israel, peristiwa ini menjadi puncak drama politik, legal dan kemanusiaan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Polisi mesti bersusah payah menembus lempengan metal dan batangan kayu yang digunakan untuk menghalangi pintu juga jendela sinagoga. Mereka menggunakan kaca mata pelindung untuk menghadapi ludahan dan semprotan cairan korosif dari demonstran.

Di dalam, puluhan orang pun membentuk pagar betis.

Polisi akhirnya berhasil masuk dengan cara memotong struktur bangunan menggunakan gergaji mesin. Mereka pun mengeluarkan para demonstran satu per satu.

Ratusan pemuda religius-nasionalis juga sempat menembus pemblokiran jalan, Rabu, menunjukkan dukungan untuk penduduk Amona.
Penggusuran pun berakhir ricuh.Penggusuran pun berakhir ricuh. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Mereka terbakar oleh keyakinan bahwa Tepi Barat, wilayah Palestina yang direbut Israel sejak 1967, adalah milik Israel berdasarkan kitab suci, terlepas dari apa yang dikatakan hakim, wraga Palestina maupun komunitas internasional.

"Kami pergi dari sini dengan patah hati," kata Rabbi Amona Yair Frank di dalam sinagoga yang sudah kosong setelah pengusiran usai. "Kami melakukan ini semua untuk tanah Israel dan warga Israel." (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER