Israel Bangun Permukiman Lagi di Yerusalem Timur

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 07:43 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya telah mencabut pembatasan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur.
Meski menuai kecaman, pembangunan permukiman Israel di Yahudi tetap dilanjutkan. (REUTERS/Baz Ratner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberitahukan menteri-menteri seniornya bahwa dirinya telah mencabut pembatasan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur. Pencabutan langsung dilakukan setelah pemerintah kota mengizinkan pembangunan ratusan rumah baru di daerah tersebut.

"Tidak perlu lagi mengoordinasikan perumahan Yahudi di Yerusalem Timur. Kita bisa membangun di manapun sebanyak yang kita mau," kata Netanyahu dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters, Senin (23/1). Dalam pernyataan, disebutkan juga Netanyahu berniat untuk memulai membangun di Tepi Barat.
"Visi saya adalah menetapkan kedaulatan di semua permukiman," bunyi pernyataan itu, menunjukkan keinginan Netanyahu untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari penduduk dan memikat rekanan koalisi sayap kanan.

Netanyahu memberitahukan langkah ini pada para menteri dalam rapat di mana mereka juga secara bulat sepakat menunda diskusi soal nota pengajuan pencaplokan Israel di permukiman Maale Adumim, Tepi Barat. Permukiman ini adalah rumah bagi 40 ribu warga Israel di dekat Yerusalem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rapat itu dilakukan oleh forum kementerian yang disebut dengan Kabinet Keamanan. Pernyataan singkat yang dikeluarkan setelah diskusi tersebut menyatakan pembahasan nota ditunda hingga Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Februari ini.
Netanyahu sudah berbincang via sambungan telepon dengan Trump, kemarin. Menurutnya, perbincangan itu berlangsung "sangat hangat" dan dia mengaku telah diundang ke Washington.

"Banyak masalah menghadapi kita. Masalah Israel-Palestina, situasi Suriah, ancaman Iran," kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi saat memulai rapat kabinet mingguan.

Proyek perumahan yang disetujui pemerintah kota Yerusalem kemarin terdapat di kawasan yang diinginkan Palestina di masa depan. Proyek tersebut sempat dihentikan pada Desember, sesuai dengan permintaan Netanyahu, untuk menghindari kecaman Presiden pendahulu Trump, Barack Obama.

Walau demikian, sayap kanan Israel meyakini Trump akan lebih mendukung permukiman yang dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur jika dibandingkan dengan Obama. Kedua daerah ini direbut Israel dalam perang 1967 silam.

Pemerintah kota Yerusalem menyetujui izin lebih dari 560 unit bangunan di Pisgat Zeev, Ramat Shlomo dan Ramot. Daerah-daerah tersebut dianeksasi ke Yerusalem melalui langkah yang tidak diakui secara internasional.
(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER