Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah kasus pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, anggota keluarga korban masih belum menampakkan wajahnya. Bahkan, mereka tidak dapat ditemui di kedua rumahnya di Macau, China.
Seorang wartawan harian Korea Selatan, Chosun Ilbo dilaporkan mengunjungi salah satu properti Kim Jong Nam di sebuah gedung apartemen di Macau pada Rabu (15/2). Ia mengaku, "tidak ada yang ingin buka mulut" saat dirinya mengunjungi bangunan delapan lantai itu.
Diberitakan
Straits Times, Jumat (17/2), Kim Jong Nam pindah ke Macau bersama keluarganya sekitar 2008 silam. Dua anaknya bahkan mengenyam pendidikan di salah satu sekolah internasional tak jauh dari kondominium itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pria berusia 46 tahun itu akhirnya pindah setelah sejumlah warga Korea Selatan di kota itu mengetahui tempat tinggalnya. Persembunyian itu terungkap lantaran anak laki-lakinya, Han Sol, kerap membawa pulang sejumlah teman wanita asal Korsel.
Beberapa ekspatriat Korsel di Macau mengatakan tidak pernah melihat keluarga Kim Jong Nam lagi. Tahun lalu, Han Sol, 23, dikabarkan berencana pindah ke Perancis untuk meneruskan pendidikannya.
Sementara putri bungsu Kim Jong Nam, Sol Hui, 18, hingga kini belum juga terlihat.
"Saya mencoba menghubungi istri Kim Jong Nam setelah melihat berita pembunuhan, tapi ponselnya mati. Mereka mungkin telah memiliki rencana jika sesuatu yang buruk seperti ini terjadi padanya," ujar seorang kerabat dekat keluarga Kim Jong Nam.
Anak sulung dari Kim Il Sung ini memang sejak 2002 silam telah menetap di Macau. Awalnya, Kim Jong Nam masuk ke Macau menggunakan visa pengunjung dan kemudian memperoleh kewarganegaraan.
Seorang sumber mengatakan, Kim Jong Nam kerap menghabiskan waktunya di sejumlah restoran dan kasino di kota itu.
Kim Jong Nam kerap berpergian keliling negara Asia tenggara dan sejumlah negara di Eropa. Ia bahkan dicap sebagai "
playboy" yang dikabarkan memiliki istri simpanan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Kim Jong Nam dikabarkan tidak pernah bertemu langsung dengan adiknya, Kim Jong Un. Pemimpin Tertinggi Korut itu bahkan dilaporkan sangat tidak menyukai kakaknya, yang dia anggap sebagai ancaman terhadap rezim.
Kim Jong Nam semakin tertekan dan tertutup akibat kematian pamannya, Jang Song Taek, yang dieksekusi mati oleh Kim Jong Un pada Desember 2013 lalu. Terlebih, adik bungsunya itu juga pernah melayangkan perintah eksekusi pada dirinya, tak lama usai kematian Kim Jong Il.
"Dia [Kim Jong Nam] semakin tertekan saat kematian pamannya dan sering mengatakan 'mengapa hidup ini begitu menyedihkan'. Ia semakin merasa cemas saat mengetahui bagaimana pamannya mati," ungkap seorang teman keluarga Kim Jong Nam.
Kim Jong Nam diduga diracun oleh dua orang wanita yang belakangan diketahui berasal dari Vietnam dan Indonesia di terminal keberangkatan bandara Kuala Lumpur pada Senin pekan ini.
Dua wanita itu tiba-tiba membekap wajah Kim Jong Nam. Ia meninggal saat di perjalanan menuju rumah sakit.
Saat ini, jenazah Kim Jong Nam masih berada di Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk diautopsi. Jasadnya bisa dikembalikan jika proses autopsi rampung dilakukan.
Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan dan memeriksa para tersangka. Hingga kini, sudah tiga tersangka yang ditahan kepolisian Malaysia.
Meski begitu, Kepala kepolisian wilayah Selangor, Abdul Samah Mat, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini dari segala kemungkinan yang ada, termasuk keberadaan tersangka lain.
"Kami tengah menunggu respons dan informasi yang dibutuhkan untuk penyelidikan dari kedutaan besar Korea Utara," kata Abdul sepeti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.