Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah bagian pertama dari sistem pertahanan peluru kendali Amerika Serikat yang akan dikerahkan untuk mencegah ancaman Korea Utara telah tiba di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan.
Pihak militer AS mengumumkan pengiriman ini pada Selasa (7/3), sehari setelah Korea Utara kembali meluncurkan rudalnya ke wilayah Jepang.
AS dan Korsel selama ini terus menekankan kepada publik soal kebutuhan percepatan sistem pertahanan yang disebut Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya adalah sikap Korea Utara yang terus menguji coba rudal dan senjata nuklir meski sudah berkali-kali dijatuhi sanksi oleh PBB.
"Aksi provokatif yang terus-menerus dilakukan Korea Utara, termasuk peluncuran sejumlah rudal kemarin, hanya mengonfirmasi niat aliansi kami tahun lalu untuk mengerahkan THAAD ke Korea Selatan," kata Admiral Harry Harris, Komandan Pasukan AS di Pasifik dalam pernyataan yang dikutip
CNN.
THAAD didesain untuk menembak jatuh rudal yang mendekat ke kawasan populasi warga sipil, seperti menggunakan peluru untuk menembak peluru lain.
Menteri Pertahanan AS James Mattis dan Menhan Kosel Han Min-koo berbicara melalui sambungan telepon, pekan lalu, dan sepakat sistem pertahanan ini mesti segera dikerahkan.
Di sisi lain, Korea Utara memandang sistem tersebut sebagai ancaman yang akan mendorong semenanjung Korea ke dalam perang nuklir, kata kantor berita pemerintahnya bulan lalu.
(aal)