Longsor di Jepang, Tujuh Pelajar dan Seorang Guru Tewas

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2017 04:56 WIB
Kondisi cuaca yang buruk sempat menghambat upaya penyelamatan. Tim penyelamat kesulitan mencapai Nasu Onsen Family Ski Area, titik longsor.
Kondisi cuaca yang buruk sempat menghambat upaya penyelamatan. Tim penyelamat kesulitan mencapai Nasu Onsen Family Ski Area, titik longsor. (REUTERS/Shannon Stapleton).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh siswa setingkat SMU dan seorang guru tewas setelah terjebak dalam longsor salju di sebuah resor ski di Jepang. Menurut departemen kebakaran setempat, siswa yang meninggal dunia merupakan bagian dari klub gunung yang berpartisipasi dalam acara pendakian.

Seperti dilansir CNN.com, Senin (27/3), kondisi cuaca yang buruk sempat menghambat upaya penyelamatan. Tim penyelamat kesulitan mencapai Nasu Onsen Family Ski Area, lereng gunung area bermain ski di sisi Gunung Nasu, sekitar 300 meter sebelah utara Tokyo.

Polisi lokal menyebutkan, sebanyak 62 siswa dan guru berpartisipasi dalam acara pendakian tersebut, di antaranya 48 siswa dan guru berada di tempat terjadinya longsor. Beruntung, 32 siswa dan guru berhasil diselamatkan turun dari lereng gunung. Namun, naas menimpa 40 orang yang tercatat mengalami luka-luka, termasuk dua orang yang menderita luka serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan, sejak Minggu malam (26/3) hingga Senin pagi (27/3), hujan salju turun di dataran tinggi di Pegunungan Nasu. Lembaga ini sempat mengeluarkan peringatan longsor, setelah melihat risiko meningkat akhir-akhir ini. Hujan salju bahkan diperkirakan masih terjadi sampai Selasa (28/3).

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, bencana longsor menimpa di tengah sidang parlemen yang dilakukan pemerintahan Jepang. Pemerintah akan melakukan segala upaya untuk tanggap bencana, sementara prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan korban.

Polisi sebelumnya melaporkan kekhawatiran delapan siswa tewas. Laporan itu berdasarkan saksi mata di lokasi. Namun, polisi merevisi perkiraan korban seiring dengan perkembangan upaya penyelamatan yang hingga saat ini terus dilakukan.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER