Jakarta, CNN Indonesia -- Longsor terjadi di Kota Shenzhen di selatan China pada Minggu (20/12), mengubur lebih dari 30 bangunan. Bencana di wilayah industri itu membuat sedikitnya 91 orang hilang, berdasarkan laporan terbaru, Senin (21/12).
Diberitakan Reuters yang mengutip media pemerintah China, insiden terjadi saat gundukan besar limbah konstruksi ambruk, membuat tanah bercampur lumpur di bawahnya longsor. Peristiwa ini terjadi di kompleks industri Hengtaiyu, distrik Guangming.
Jalur pipa gas alami utama Barat-Timur meledak akibat longsor itu. "Longsor lumpur hanya 10 meter dari saya. Saat berlari dari desa dengan pemuda lainnya, saya mendengar ledakan besar," kata seorang saksi yang dikutip koran Shanghai, The Paper.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri China Li Keqiang memerintahkan penyelidikan penyebab insiden yang terjadi selang empat bulan setelah ledakan bahan kimia di Tianjing yang menewaskan 160 orang.
Sementara Presiden China Xi Jinping memerintahkan pemerintah provinsi untuk melakukan apapun untuk meniminalisir angka kematian, merawat korban luka dan menghibur keluarga korban.
Pemerintah Beijing mengirimkan bantuan 500 tenaga pemadam kebakaran dan 30 anjing pelacak.
Saat ini ratusan petugas tengah menyisir reruntuhan untuk mencari korban selamat. Di antara yang terkubur tanah dan lumpur di lokasi itu adalah 14 pabrik, 13 bangunan rendah dan tiga asrama pekerja.
Menurut kantor berita Xinhua, 14 orang berhasil diselamatkan, sementara 900 orang dievakuasi dari lokasi tersebut pada Minggu malam.
 Petugas menyisir lokasi longsor untuk mencari korban yang tertimbun puing. (Reuters/Tyrone Siu) |
(stu)