Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat teror truk di Swedia bertambah menjadi empat orang. Selain korban tewas, ada 15 orang lainnya luka-luka. Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengungkapkan bahwa ini terlihat seperti serangan teroris.
Mengutip Reuters, polisi Swedia kini sudah menahan satu orang yang diduga sebagai pelaku serangan. Orang tersebut ditangkap setelah foto pria yang menggunakan hoodie abu-abu disebarkan. Mereka tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan penyerang lainnya.
Pria yang ditangkap tersebut mengaku bahwa dia adalah pengemudi Tetruk mematikan itu. Dia mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu mengalami beberapa luka ringan di bagian tubuhnya. Namun polisi masih menolak berkomentar.
Banyak polisi yang layanan darurat yang berjaga di lokasi kejadian.
Truk yang menabrak dan menewaskan pejalan kaki ini diklaim merupakan truk curian. Truk tersebut dicuri saat melakukan pengiriman bir ke sebuah bar tapas di Drottniggatan. Juru bicara perusahaan bir Spendrups Brewery Marten Lyth mengungkapkan bahwa dia melihat seorang yang mengenakan masker melompat masuk ke dalam truk, menyalakan mesin, dan membawa truknya pergi.
Satu orang pengemudi truk yang seharusnya melakukan pengantaran disebut mengalami luka-luka saat mencoba menghentikan pencurian.
Magnus Ranstorp, kepala penelitian teroris di Swedish Defencce Universitu mengungkapkan bahwa pendekatan teror Swedia ini sama dengan yang terjadi di Berlin dan Nice.
"Ini terlihat seperti sebuah modus operandi mereka," katanya.
"Menyetir ke Ahlens (departement store) dan berhenti. Ada jalan menuju ke kereta bawah tanah yang hanya beerjarak beberapa meter saja dari sini. Lalu kemudian, (dia) bisa melimpat ke semua kereta yang diinginkan dan menghilang dengan cepat."
Hal inilah yang membuat stasiun kereta bawah tanah sempat ditutup dan tak beroperasi selama beberapa waktu.