Uruguay Jadi Negara Pertama di Dunia yang Legalkan Ganja

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 07:13 WIB
Mulai Juli, warga Uruguay bisa menikmati ganja secara legal yang dijual bebas dengan harga terjangkau di apotik, untuk keperluan medis dan rekreasional.
Uruguay jadi negara pertama di dunia yang menetapkan legalisasi ganja. (REUTERS/Anthony Bolante)
Jakarta, CNN Indonesia -- Urugay akan menjadi destinasi favorit baru bagi para penikmat mariyuana. Pasalnya negara di tenggara Amerika Selatan itu menjadi yang pertama di dunia, yang secara resmi melegalkan ganja untuk tujuan rekreasional.

Mulai Juli, ganja bisa dengan mudah ditemukan di seluruh apotik di Uruguay.

Berbeda dengan kafe ganja di Belanda atau penggunaan ganja medis di beberapa kota bagian di Amerika Serikat, Uruguay mempersilakan warganya menggunakan ganja di mana saja. Pemerintah pun membebaskan warganya menumbuhkan mariyuana di rumah mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pemerintah sayap kiri telah mengeluarkan ijin bagi warga untuk menumbuhkan ganja di rumah dan mengisapnya di kelab malam. Namun kini, cannabis bisa dengan mudah dibeli di apotik, bersama dengan keperluan medis lainnya.

“Ini adalah langkah besar dalam evolusi bermasyarakat,” ujar Marcos Ferreira, 41, salah seorang warga Uruguay yang ikut mendaftarkan diri untuk penggunaan ganja legal di sebuah kantor pos di Montevideo.


Penetapan sebagai negara ganja legal itu menyusul rancangan undang-undang tahun 2013 yang mengijinkan produksi, penjualan dan penggunaan cannabis secara resmi.

Namun, pengguna harus mendaftarkan diri ke pemerintah, melalui kantor pos, untuk memastikan konsumsi mereka tidak lebih dari 40 gram per bulannya.

Adapun, Diego Oliviera, Sekretaris Jenderal Dewan Narkoba Nasional Uruguay, menyebut harga mariyuana di Uruguay terbilang murah. Per gram, mariyuana dibanderol dengan harga US$1,3 atau sekitar Rp17 ribu.

“Harga itu 50 persen lebih murah daripada di pasar gelap,” kata Yamila, salah satu pengguna ganja, dilansir AFP.

“Anak muda akan pergi kemana pun untuk mencari ganja, selain harganya mahal, mereka tidak tahu itu berkualitas atau tidak,” tambahnya.

Yamila menambahkan, kini dia tidak lagi khawatir mendapatkan ganja berkualitas buruk dengan harga selangit.

“Saya tinggal perhi ke apotik untuk membelinya,” ujarnya. “Itu lebih baik, efisien dan aman.”

Ganja bisa diproduksi, dijual dan dikonsumsi secara legal di Uruguay mulai Juli mendatangGanja bisa diproduksi, dijual dan dikonsumsi secara legal di Uruguay mulai Juli mendatang. (Foto: REUTERS/Nir Elias)

Masih Jadi Kontroversi

Kendati demikian, beberapa staf pemerintahan masih ada yang menentang legalisasi ganja yang disahkan oleh Mantan Presiden beraliran kiri, Jose Mujica.

Oleh karena itu, pengumuman legalisasi ganja itu juga dibarengi dengan pemutaran video peringatan akan risiko kesehatan konsumsi ganja.

Tapi, pemerintah yakin legalisasi ganja bisa mengurangi angka kriminalitas dan kekerasan yang berkaitan dengan narkotika.


Selain itu, pemerintah juga melarang keras adanya ‘wisata ganja’ ke Uruguay. Ijin konsumsi mariyuana hanya akan diberikan bagi warga negara atau warga asing yang punya ijin tinggal permanen.

Padahal, wisata ganja bisa menjadi tambahan devisa bagi negara. Manuel Martin, yang punya dua kewarganegaraan, Spanyol dan Uruguay, menyebut dia akan dengan senang hati pindah ke Uruguay hanya demi bisa menikmati ganja secara legal.

“Ini adalah hal yang benar. Penikmat ganja bisa membeli di apotik dengan jaminan kualitas, tidak lagi membeli di jalanan yang punya banyak risiko. Saya pindah ke Uruguay demi ini,” kata Martin.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER